Sumbawa Besar, Gaung NTB – Penyerahan dokumen Early Warning System (EWS) atau Sistem Peringatan Dini DAS Moyo, Kamis (6/2), menandainya berakhirnya tahapan kegiatan penyusunan EWS oleh tim dari Universitas Samawa (UNSA), Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Dispertan), Badan Meteorologi dan Klimatologi (BMKG), Bappeda, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Samawa Center.
Project Manager Samawa Center, Yadi Hartono, menegaskan selain dokumen ada juga peralatan pendukung yang diserahkan seperti alat pengukur intensitas hujan untuk tiga lokasi yakni Desa Sebewe Kecamatan Moyo Utara, Desa Pangenyar Kecamatan Moyo Hilir dan Kecamatan Lape.
Selain itu kata Yadi, yang juga Dosen Fakultas Pertanian UNSA ini, ada juga alat pengukur ketinggian air untuk Dusun Serange Desa Berare Kecamatan Moyo Hilir, Kecamatan Lopok dan Desa Kakiang Kecamatan Moyo Hilir, termasuk 11 unit Hand Talky (HT).
“Alat yang kita serahkan hari ini bantuan dari Project Secure yang didanai oleh Volvo. Kami akan terus mendorong Oxfam (LSM Internasional yang bergerak dibidang kemanusian dan kemiskinan) untuk terus melaksanakan kegiatan seperti ini di tempat lain,” ujarnya.
Terkait kegiatan yang dilaksanakan Oxfam bekerjasama dengan Samawa Center ini Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Sumbawa, Drs Usman Amin, memberikan apresisasi yang tinggi sebab sangat membantu khususnya dalam peningkatan kapasitas masyarakat dalam menangani bencana.
Peningkatan kapasitas di sini terangnya, masyarakat diajarkan tentang cara membuat peta pengurangan bencana di desanya masing-masing. Sehingga bila terjadi bencana kelak, masyarakat tahu mesti menyelamatkan diri kemana dan siapa yang memimpin semuanya jelas karena sudah ada Tim Siaga Bencana Desa (TSBD).
Tak hanya sebatas itu, untuk penanggulangan bencana ini ada juga bantuan perbaikan drainase di 6 desa meliputi Desa Kakiang, Desa Berare, Desa Batu Bangka, Desa Kukin, Desa Baru Tahan dan Desa Songkar. “Kita (BPBD) juga cukup terbantu dengan adanya kegiatan ini, terutama dalam memberikan pencerahan kepada masyarakat tentang penanggulangan bencana,” tegasnya.
Mengingat besarnya manfaat dari kegiatan ini mantan Kabid Dikmen Dinas Diknas tersebut, berharap Oxfam dan Samawa Center dapat terus melakukan kegiatan yang sama di lokasi lain di Kabupaten Sumbawa, mengingat daerah ini termasuk rentan bencana seperti di Kecamatan Plampang, Lunyuk, Buer dan Alas Barat.
Apresiasi juga diberikan oleh Ketua Forum Penanggulangan Resiko Bencana (FPRB) Kabupaten Sumbawa, Hikmawan, SH, yang menilai kegiatan ini mampu menambah wawasan dan pengetahuan sehingga pihaknya semakin komit membangun kapasitas kelembagaan dalam upaya memberikan pemahaman kepada sleuruh masyarakat akan arti pentingnya penanggulangan resiko bencana.
Kegiatan ini sambungnya, sejalan dengan Visi Misi FPRB sebagai sebuah lembaga yang memberikan fasilitasi terhadap kemaswapadaan dini masyarakat akan bencana. “Kami berharap ada sinergitas antara Oxfam, Samawa Center dan FPRB dalam membangun koalisi atas pemahaman masyarakat khususnya dalam penanggulangan resiko bencana,” tandasnya.
Sementara itu Kepala Desa Kukin Kecamatan Moyo Utara, Chairuddin, berharap yang digalang Oxfam bersama Samawa Center dan didanai Volvo ini terus berlanjut terutama di desa binaan, mengingat pemahaman masyarakat dalam penanggulangan bencana ini tetap harus ditingkatkan.