Sumbawa Besar, Gaung NTB – Lama tak terdengar kabar rencana pendirian Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) di Kabupaten Sumbawa. Rencana yang sebelumnya sangat matang ini sepertinya mulai terlupakan orang, padahal tidak sedikit uang daerah terkuras bagi pengadaan tanah dan pembuatan DED. Rencana ini dipertanyakan Komisi IV DPRD Sumbawa. Dikatakan Sambirang Ahmadi S.Ag M.Si—ketua komisi setempat, sejak lima tahun pembebasan lahan, informasi mengenai STIP hilang ditelan bumi, bahkan terkesan pemerintah melupakan begitu saja rencana ambisius ini setelah tidak mampu direalisasikan pada tahun pertama pasca pembebasan lahan.
Untuk diketahui pemerintah telah menggelontorkan dana sebesar Rp 5 M bagi pembebasan lahan seluas 30 hektar yang rencananya tempat pendirian STIP. “Kalau memang pemerintah sudah tidak ada harapan lagi untuk mendirikan STIP, sebaiknya pemerintah memikirkan peruntukan lain dari tanah itu karena sudah cukup lama tidak termanfaatkan,” kata politisi PKS ini. Sambirang mengkhawatirkan lokasi pembangunan STIP itu akan dijadikan RTH, seperti halnya tanah 525 yang sebelumnya dihajatkan untuk membangun rumah anggota DPRD Sumbawa.
Apabila STIP mampu diwujudkan akan sangat mendukung pembentukan ibukota provinsi, karena salah satu engine (mesin) kemajuan daerah itu adalah lembaga pendidikan. Sambirang mengambil contoh Jogja dan beberapa daerah lainnya yang berkembang pesat karena banyak sekolah dan perguruan tinggi. “Jika Sumbawa menjadi ibu kota provinsi, maka kita harus siap dan paling tidak minimal ada satu perguruan tinggi negeri di ibukota provinsi,” tukasnya. Ia menilai lahan “STIP” menjadi asset tidur, harus ada langkah agar lahan tersebut bernilai guna.
Ditegaskan Sambirang, pengadaan tanah harus ada manfaatnya. Sebab banyak kasus pengadaan tanah yang tidak termanfaatkan seperti pengadaan tanah untuk TPA di sejumlah kecamatan, pengadaan tanah pasar dan lainnya. “Jangan menambah aset, tetapi tidak ada nilai gunanya,” imbuhnya. Sambirang berharap kasus ini harus menjadi pelajaran bagi Bappeda agar ke depan merencanakan sesuatu lebih matang.