Sumbawa Besar, Gaung NTB – Sekelompok orang yang dilengkapi senjata tajam dan kayu menyerang sejumlah siswa yang baru saja pulang sekolah di SMK Negeri 1 Sumbawa, Rabu (19/2) siang. Kelompok ini masuk ke halaman sekolah dan secara membabi buta mengarahkan sajam, membuat para siswa berteriak dan kabur menyelamatkan diri. Kondisi ini membuat para guru termasuk kepala sekolah setempat, panik dan langsung menghubungi aparat kepolisian. Situasi terkendali setelah satu pleton Dalmas yang dipimpin Brigadir M Saleh mendatangi lokasi. Namun para penyerang sudah menghilang. Tak berselang lama, polisi berhasil mengamankan SD—remaja yang diduga otak penyerangan, yang ternyata siswa SMK Negeri 2 Sumbawa (STM). SD juga adalah kakak kandung dari salah seorang siswa SMKN 1 Sumbawa.
SD langsung digiring ke ruang kepala sekolah untuk dipertemukan dengan sejumlah siswa yang sempat diserang. Setelah menghadirkan orang tua dari masing-masing pihak dan difasilitasi pihak kepolisian, akhirnya sepakat berdamai sekaligus membuat surat pernyataan untuk tidak mengulanginya lagi.
Kasus ini bermula dari persoalan Put—siswi jurusan Kecantikan SMKN 1 Sumbawa dengan rekan sekolahnya, BQ siswi jurusan perhotelan. Keduanya perang dingin melalui SMS maupun facebook hanya gara-gara ‘memperebutkan’ RH—yang dikabarkan pacar sekaligus teman sekelas BQ. Perang dunia maya ini berujung saling menghina, sehingga membuat SD—kakak kandung Put, tersinggung berat. Belakangan SD datang ke SMKN 1 untuk mencari BQ. Rupanya kedatangan SD diketahui EG—teman sekelas BQ yang kemudian mengingatkan SD agar tidak coba-coba mengganggu BQ. Keduanya pun terlibat cekcok sehingga terjadi perkelahian dan rekan EG datang membantu membuat SD memilih kabur. Rupanya SD tidak datang sendirian, sebab ada beberapa temannya menunggu di luar gerbang sekolah. Melihat SD panik, rekannya pun membantu balas menyerang.
Perkelahian ini hanya berlangsung singkat setelah kepala sekolah dan guru setempat turun tangan. Kedua belah pihak sepakat berdamai. “Itu terjadi kemarin, rencananya hari ini (Rabu) saya mau berkoordinasi dengan pihak SMKN 2 Sumbawa,” kata Caroline Yayuk S.Pd—Guru BP SMKN 1 Sumbawa.
Belum sempat guru BP ini beranjak ke SMKN 2, ternyata kasus yang sama kembali terulang, sekelompok orang termasuk di antaranya SD datang menyerang siswa yang pulang sekolah. “Alhamdulillah kasus ini sudah selesai, kedua belah pihak sudah berdamai disaksikan aparat kepolisian,” ungkap Kepala SMKN 1 Sumbawa, Drs Khairul Amal.
Ditegaskan Khairul, jika masih mengulangi perbuatannya maka yang bersangkutan akan berurusan dengan hukum karena telah tercantum di dalam surat pernyataan yang ditandatangani kedua belah pihak. Ia mengakui kasus penyerangan ini buntut dari persoalan asmara yang kemudian berkembang menjadi ketersinggungan dan puncaknya perkelahian. Khairul berharap kasus tersebut adalah yang terakhir kalinya dan tidak terulang lagi.
PAK POLISI. TOLONG DI TINDAK TEGAS SAJA PELAJAR YG TAWURAN. SUPAYA BISA MENJADI PELAJARAN BAGI PELAJAR2 YANG LAIN