Sumbawa Besar, Gaung NTB – Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Sumbawa akan digelar tiga hari di kantor Bupati Sumbawa, 25-27 Februari mendatang. Dalam Musrenbang ini hadir delegasi dari kecamatan dan dari SKPD. “Ini forum bersama untuk mengintegrasikan antara rancangan rencana kerja SKPD dengan hasil musyawarah perencanaan di tingkat kecamatan,” ucap Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapedda) Sumbawa, Ir Iskandar D.Mec, Dev ke Gaung NTB (20/2).
Dalam Musrenbang ini akan dikalkulasi Pagu Indikatif secara total. Dikalkulasi berapa total kebutuhan untuk memenuhi aspirasi masyarakat dan rencana kerja SKPD, kemudian dibandingkan dengan estimasi pendapatan daerah 2015. “Jika anggaran yang dibutuhkan melampaui anggaran 2015, maka ada proses seleksi berdasarkan prioritas. Ini demi memenuhi semua harapan masyarakat. Tidak mungkin membiayai semuanya,” ucap Ir Iskandar D.Mec, Dev
Prioritas program berdasarkan beberapa indikator, termasuk apakah usulan tersebut mendukung visi misi pembangunan daerah. Ataukah sudah menjalankan arah serta target yang dicanangkan dalam dokumen perencanaan jangka menengah. Indikator lainnya yakni, apakah usulan tersebut sudah memenuhi kebutuhan publik, dimana manfaatnya lebih besar untuk masyarakat. Usulan juga dianggap penting jika dipandang mendesak dan tidak boleh ditunda. Kemudian, apakah usulan tersebut dalam rangka mengembangkan potensi lokal atau tidak.
“Usulan yang tidak masuk akan diproses di Pra Musrenbang. Apakah masuk kewenangan Kabupaten, Provinsi ataukah Nasional. Usulan yang anggarannya terlalu besar dibandingkan anggaran APBD, dan tidak masuk kriteria Kabupaten, maka akan diperjuangkan masuk Musrenbang Provinsi atau Musrenbang Nasional,” tambahnya.
Selain itu, Kepala Bapedda Sumbawa menjelaskan bahwa ada perubahan mekanisme Musrenbang. Pola baru akan diberlakukan dari forum SKPD, Pra Musrenbang sampai Musrenbang. “Ini untuk menutupi kelemahan dari pola-pola yang dipraktekkan pada tahun lalu. Dari sana akan lahir rancangan akhir Rencana Kerja Pemerintah kabupaten Sumbawa tahun 2015,” ungkap birokrat ramah ini.