Sumbawa Besar, Gaung NTB – Tim Konsultan Badan Usaha Desa (BUMDes) Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Kabupaten Sumbawa, Sabtu (22/02), menggelar test terhadap calon Manager BUMDes LKM untuk Desa Jotang Kecamatan Empang dan Desa Leseng Kecamatan Moyo Hulu. Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Kantor Bappeda Sumbawa, dengan jumlah peserta 13 orang calon manager, masing-masing 8 orang dari Desa Leseng dan 5 orang dari Desa Jotang.
Disampaikan salah seorang Konsultan BUMDes, Syarif Mustaan SE, kepada Gaung NTB, bahwa kegiatan seleksi calon manager tersebut merupakan suatu proses memfasilitasi perekrutan para calon Manager BUMDes LKM yang akan dibentuk di dua desa tersebut.
Tim Konsultan dalam hal ini kata Syarif membantu atau memfasilitasi Pemerintah Desa dalam menjalankan BUMDes LKM, mulai dari pembentukan BUMDes, seleksi manager, hingga kepada pengawasan selama pengelolaan kegiatan BUMDes.“Sekarang ini kami tim sedang melakukan seleksi calon manager untuk dua desa itu,” jelasnya.
Pada kesempatan itu Syarif juga menyampaikan kronologi berdirinya BUMDes LKM di suatu desa, bahwa pada mulanya BUMDes ini didirikan atas inisiatif dari pemerintah desa setempat untuk membangun lembaga keuangan mikro yang nantinya diharapkan dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan akses modal usaha, baik untuk usaha rumah tangga maupun untuk usaha pertanian.
Kemudian pada proses selanjutnya kata Syarif mengingat lembaga keuangan mikro ini harus dikelola secara profesional sebagaiman lembaga keuangan lainnya, maka dibutuhkan pemimpin atau manager yang profesional yang nantinya diharapkan dapat membawa lembaga keuangan tersebut ke arah yang lebih baik dan maju.
Sehingga pemerintah desa meminta kepada Bappeda Sumbawa melalui Bidang Ekonomi, sebagai leading sektor untuk difasilitasi penyeleksian calon manager BUMDes LKM tersebut.
Pada kesempatan itu, Syarif menjelaskan proses seleksi calon manager BUMDes LKM tersebut, yakni ada beberapa tahapan seleksi yang harus dilalui oleh calon manager tersebut diantaranya test kemampuan umum atau test akademis, kemudian tes kompetensi yakni peserta diuji kemampuan mengoperasikan computer terutama Program Excel, karena yang dikelola nanti adalah lambaga keuangan, maka manager harus memiliki kemampuan untuk mengaplikasikan program Excel. Dan test wawancara, dalam test ini jelas Syarif diantarnya berkaitan dengan visi dan misi mereka ke depan dalam mengembangkan BUMDes, kemudian komitmen mereka, sekaligus melalui test wawancara itu tim akan melihat integritas, kapabalitas dan serta kemampuan lainnya yang nantinya diharapkan dapat mendukung pekerjaan mereka sebagai seorang manager.
Dari seluruh peserta calon manager itu, akan diambil hanya 1 orang terbaik untuk ditempatkan sebagai manager BUMDes LKM pada masing-masing desa tersebut.
Untuk diketahui kata Syarif, dari seluruh peserta calon manager itu, terdapat kemungkinan tidak lulus semuanya, apabila kemampuan yang diperlukan dalam memimpin BUMDes tidak dimiliki oleh para calon manager tersebut. Sebaliknya, juga tidak menutup kemungkinan bagi yang tidak lolos nantinya akan dijadikan sebagai staf oleh manager terpilih, misalnya sebagai staf administratif, kasir, petugas lapangan, dan sebagainya dengan catatan mereka harus menguasai bidangnya sesuai dengan hasil test di tingkat desanya kembali.
Pada kesempatan itu Syarif juga menyampaikan, bahwa para calon manager yang diseleksi oleh Tim Konsultan di kabupaten ini, sebelumnya telah diseleksi di tingkat desa masing-masing oleh Forum Pemilik BUMDes LKM. Apabila nanti terpilih, Tim kembali menyerahkan kepada desa sebagai manager BUMDes LKM pada desa masing-masing.
Selanjutnya sambung Syarif, setelah pengurus BUMDes terbentuk, Pemda Sumbawa melalui Bappeda tidak lepas tangan, karena akan melakukan pendampingan dan pembinaan oleh Tim Konsultan Pendamping yang ditunjuk oleh Pemda, dengan harapan BUMDes yang telah terbentuk itu diharapkan dapat berkembang dengan baik.
Sementara itu Kepala Desa Jotang, M Ali yang dimintai komentarnya terkait dengan pendirian BUMDes LKM, menyampaikan dia merencanakan untuk mendirikan BUMDes di desanya karena melihat keadaan desa yang belum mengalami perkembangan dengan baik dari segi perekonomian.
Menurut M Ali, di desanya terdapat program bantuan dana bergulir yang tidak jelas arah dan keberlanjutannya. Itulah yang menjadi alasan utama didirikannya BUMDes LKM ini, dengan harapan pengelolaan keuangan yang sudah ada itu dapat dilakukan dengan baik.
Selain itu sambung M Ali, pendirian BUMDes LKM ini juga termotivasi dari desa-desa lain yang pengelolaan BUMDes nya sudah maju dan berkembang. “Sebenarnya keinginan kami untuk mendirikan BUMDes LKM sudah ada sebelum saya menjadi kepala desa, setelah saya terpilih dan dilantik menjadi Kepala Desa Jotang, barulah saya mengusulkan pembentukan BUMDEs ini kepada Pemda Sumbawa,” demikian M Ali. (*)
Semoga saja kali ini BUMDes yang dibentuk benar2 sehat tidak hanya di kertas dan di omongan. Sangat imposible jika pengawasannya tidak diperketat.