Taliwang, Gaung NTB – Kapolres Sumbawa Barat, AKBP Teddy Suhendyawan Syarif SIK, MSi, mencanangkan untuk segera membangun Pos Pantau di Labuhan Balat Taliwang KSB, karena kawasan ini dinilai sudah masuk dalam kategori rawan terjadinya ganggunan Keamanan dan Ketertiban masyarakat (Kamtibmas). “Pos Pantau anggota yang ada di dalam kota rencananya kita geser kekawasan Balat,” kata Kapolres, kepada Gaung NTB, Minggu (2/3).
Langkah ini menurut Kapolres, dinilai sangat tepat karena selain dapat meminimalisir terjadinya tindak kriminal atau aksi pencurian dengan kekerasan (curas), keamanan dan kenyamanan wilayah Labuhan Balat yang juga merupakan salah satu kawasan wisata local dapat terus terjaga. “Sejumlah anggota akan kita tempatkan secara sporadis disejumlah titik rawan, baik didarat dan perairan pantai untuk mengantisipasi terjadinya gangguan kamtibmas,” jelas perwira dua melati dipundak ini, seraya berharap agar seluruh elemen dapat ikut berperan memback-up tugas Kepolisian yang ada dilapangan.
Lebih lanjut Kapolres, juga menepis isu yang dihembuskan sejumlah oknum, bahwa disejumlah titik perairan pantai wilayah hukum polres KSB, sering terjadi tindak kejahatan pencurian ternak disertai kekerasan oleh sekelompok orang menggunakan perahu mesin tempel yang dilengkapi berbagai jenis senjata tajam dan laras panjang. “Isyu yang menyebutkan sering terjadi tindak kejahatan pencurian ternak melalui perairan pantai KSB itu tidak benar dan menyesatkan,” tegasnya.
Langkah kepolisian mendirikan Pos Pantau di wilayah Balad, mendapat apresiasi dari pimpinan organisasi Islam khilafatul Muslimin NTB, Zukilfi Rahman.
Zukifli, menilai Pos pantau kepolisian sangat penting untuk segera dibangun disejumlah titik perairan pantai yang terindikasi rawan terjadinya tindak kejahatan, mengingat sekitar 30% dari sekian jumlah penduduk KSB tinggal di pesisir mengantungkan hidupnya dari hasil laut. “Penempatan anggota di Pos Pantau itu jangan hanya bersifat sementara karena ada tragedi Balat saja, tapi diharapkan bisa permanen untuk terus menjaga keamanan dan kenyamanan warga nelayan KSB yang menggantungkan hidupnya di laut,” tandasnya.
Ia juga berharap eksekutif dan legislatif tidak hanya melihat dan mendengar tanpa ada kordinasi bersama aparat keamanan dalam rangka menjaga kondusifitas daerah. “Terlebih lagi kita akan dihadapkan dengan pesta demokrasi besar atau Pemilu Caleg pada 9 April 2014 mendatang, tentunya sejak dini kita dituntut untuk menjaga Kamtibmas disegala sektor,” pungkas Zulkifli Rahman.