Dompu, Gaung NTB – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Litbang Kabupaten Dompu, menggelar kegiatan pelatihan sosialisasi ekonomi tehnik kelembagaan Daerah Irigasi (DI) Water Irigation System Management program parti II (WISMP – II) Tahun 2014, yang berlangsung di Gedung Dharma Wanita Dompu, Selasa (04/03).
Kegiatan itu melibatkan Kelompok Petani Pengguna Pemakai Air (P3A) dan Gabungan Petani Pengguna Pemakai Air (GP3A) Embung Seneo Kecamatan Woja Dompu, Embung Sambana Kecamatan Hu’u dan DI Jambu Pajo.
Pelatihan itu dilakukan untuk meningkatkan pemahaman kelembagaan pengelolaan DI serta penggunaan air di areal persawahan dan lainya.
Liputan langsung Gaung NTB, kegiatan itu WISMP–II Tahun 2014, dihadiri Kepala Dinas Bapedda berserta jajaranya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Dompu, Kabid Percetakan lahan dan sawah Dinas Pertanian Dompu serta puluhan petani Dompu yang tergabung dalam P3A dan GP3A di masing-masing wilayah Kabupaten Dompu.
Kepala Bapedda dan Litbang Kabupaten Dompu Ir Ruslan, pada kesempatan itu menyampaikan bahwa sosialiasi dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui cara pengelolaan air irigasi yang berguna untuk kepentingan pertanian yang ada di wilayah Dompu.
“Pengolahan air yang baik dan benar, dapat meningkatkan hasil pertanian,” jelas Ruslan.
Dijelaskan Ruslan, bahwa ada 3 Satuan Kerja (Satker) yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan program tersebut yakni secara kelembagaan ditangani langsung oleh Bapedda dan Litbang Dompu, untuk tehnis irigasi ditangani Dinas Pekerjaan Umum, sedangkan, Dinas Pertanian Dompu lebih fokus pada P3A dan GP3A yang tergabung dalam pihak gabungan para pemakai air.
Untuk bantuan dana WISMP II ini jelas Ruslan, bersumber dari dana hibah Bank Dunia yang akan terus dilaksanakan hingga tahun 2016. “Kegiatan ini sudah 3 tahun berjalan dan akan berlangsung selama 5 tahun,” ujarnya.
Sebagai bentuk keberhasilan dari program ini, yaitu adanya penambahan daerah aliran irigasi seperti lahan yang sebelumnya belum dapat ditangani secara baik irigasinya kemudian dapat
berjalan lancar. “Lahan basah yang biasa ditangani hanya 100 Ha, setelah diperbaiki saluran irigasi dan SDM P3Anya bisa terlayani hingga 150 Hektar, bahkan sampai 200 lebih Hektar,” jelasnya.