Sumbawa Besar, Gaung NTB – Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Sumbawa, Syamsul Fikri AR S.Ag M.Si sangat menyesalkan sikap Syamsuddin anggota fraksinya di DPRD Sumbawa, yang mengancam akan membunuh wartawan jika berani mempublikasikan kasus yang menimpanya.
Fikri—akrab politisi low profil ini disapa, meminta Syamsuddin maupun seluruh kader Demokrat untuk tetap istiqomah dan melakukan introspeksi diri.
Terhadap sikap kadernya ini Syamsul Fikri yang juga ketua Komisi I DPRD Sumbawa ini kepada Gaung NTB via telepon seluler, Sabtu (8/3) menyatakan permohonan maaf kepada seluruh wartawan terutama pimpinan dan wartawan Gaung NTB dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). “Saya baru tahu ada masalah ini secara membaca koran,” akunya.
Saat itu juga dia langsung memanggil Syamsuddin untuk dimintai klarifikasi soal ancaman via SMS yang dilayangkan kepada wartawan Gaung NTB ini. Kepadanya kata Fikri, Syamsuddin mengaku khilaf sekaligus menyampaikan permohonan maaf.
Fikri berharap kasus ini adalah yang pertama sekaligus terakhir kalinya dan meminta seluruh kadernya menahan diri dan tidak melakukan perbuatan tercela. “Menyelesaikan masalah bukan dengan otot tapi dengan otak. Apalagi rekan-rekan adalah mitra dan sahabat kita,” cetus Fikri.
Disinggung soal mobil rentcar, Fikri juga sudah meminta klarifikasi. Ia mengatakan masalah adalah persoalan pribadi antara Ismul Yasin dengan Syamsuddin terkait dengan pengadaan ternak anggaran Tahun 2012-2013 lalu yang diperuntukkan bagi kelompok tani di Kecamatan Empang. Ternyata Ismul Yasin selaku rekanan lalai dalam pengadaannya, sehingga mobil itu dijadikan jaminan. Syamsuddin juga mengaku tidak mengetahui kalau mobil itu milik orang lain. “Pak Syam semata-mata hanya membela kepentingan masyarakat kelompok tani,” ujarnya.