Sumbawa Besar, Gaung NTB – Kelompok Tani “Ai Mar” Wanagiri Dusun Bina Karya, Desa Sabedo, Kecamatan Utan, ditunjuk mewakili Kabupaten Sumbawa mengikuti lomba kelompok tani tingkat Propinsi NTB Tahun 2014. Penunjukan ini dilakukan karena kelompok tani pimpinan I Nyoman Sulatra ini terbilang sukses secara mandiri karena hasil pertaniannya melimpah. Dulunya Wanagiri terkenal sebagai daerah yang kering kerontang, dengan kondisi tanah yang berbatuan, sehingga mustahil dapat dijadikan tempat bercocok tanam. Kini kondisi itu berubah total, 300 KK asal Pulau Bali yang bermukim di daerah setempat, hidupnya cukup sejahtera. Dengan cara swadaya mereka berhasil membangun sumber mata air, sehingga Wanagiri yang dikenal “miskin” air menjadi daerah “kaya” air.
“Berkat swadaya kemandirian yang diterapkan warga setempat, sebagai salah satu pertimbangan penunjukkan kelompok tani Wanagiri mewakili Sumbawa di tingkat propinsi,” kata Kepala BPMLH Sumbawa melalui Kabid Pengendalian Dampak Lingkungan, Hj Rahmawati S.Pi M.Si, Kamis (8/5).
Sebelumnya tim penilai dari BLHP-NTB, Dinas PU dan Pemprop NTB telah turun ke lokasi untuk melihat dari dekat kondisi di lapangan terutama tentang aktivitas para petani setempat setiap harinya. Hasilnya, Kata Hj Rahmawati, tim penilai sangat apresiatif. Mereka tertarik dengan sistim penataan kelembagaan kelompok secara baik dengan menerapkan aturan adat (awiq-awiq). Melalui aturan ini apa yang menjadi keinginan masyarakat dituangkan dalam program pembangunan yang berkelanjutan. “Dengan sistem gotong-royong mereka berhasil membangun sumber mata air (Ai-Mar) yang berada di atas perbukitan sekitar 3 kilometer dari pemukiman,” katanya.
Dengan kapasitas debet air mencapai 32 liter per detik telah mampu memenuhi kebutuhan pasokan air warga setempat, untuk keperluan mengairi lahan pertanian, perkebunan dan peternakan, serta memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Warga setempat ungkap Rahmawati, diwajibkan membayar iuran wajib yang kumpulannya dijadikan modal usaha simpan pinjam bagi anggota kelompok tani. Kini modal usaha itu berkembang hingga mencapai puluhan juta rupiah.
Untuk pertanian, hasil panen petani Wanagiri cukup berhasil seperti mangga, jeruk, jagung, jambu, pepaya, pisang dan rambutan. Untuk memperkuat penyerapan air tanah di wilayah tersebut, BPMLH memberikan bantuan 3.000 bibit pohon beringin, kemiri dan sawo.