Sumbawa Besar, Gaung NTB – Zakat, infaq dan sadaqah merupakan salah satu upaya mengentaskan kemiskinan, sebagaimana dianjurkan dalam agama Islam. Jika seluruh masyarakat menyadarinya, maka potensi dari zakat, infaq dan sadaqah yang begitu besar di kabupaten Sumbawa dapat dimanfaatkan secara maksimal, ungkap Ketua Baznas kabupaten Sumbawa, Ust. Syaichu Rauf saat ditemui Jumat (16/10).
Syaichu berharap umat Islam untuk menyadari hal tersebut. Selain sebagai sarana pemberdayaan, zakat juga merupakan kewajiban. Oleh karena itu sangat diharapkan kesadaran sendiri untuk melakukan zakat, infaq dan sadaqah.
Disisi lain, ungkap Ustad Syaichu, penyaluran zakat, infaq dan sadaqah sebaiknya tidak disalurkan melalui individu ke individu tetapi melalui lembaga resmi dan legal. Pengelolaan oleh lembaga maka zakat, infaq dan sadaqah akan jauh lebih bermanfaat bagi umat. “Saya dan teman-teman yang ada di Baznas berharap supaya bisa disalurkan melalui lembaga yang profesional dan berintegritas,” ujarnya.
Dirinya mengaku jika kesadaran akan zakat, infaq dan sadaqah melalui lembaga di wilayah Sumbawa ini masih kurang. Seperti contoh, dalam setahun Baznas Kabupaten Sumbawa hanya bisa mengumpulkan 120 juta. Jika dibandingkan dengan daerah lain, maka Sumbawa jauh tertinggal. Jika dikalkulasikan maka setiap bulannya ada sekitar 30 juta yang menyalurkannya ke Baznas. “Bukan berarti bahwa masyarakat Sumbawa tidak mau berzakat namun pola penyalurannya yang kurang tepat,” tukas Syaichu.