Sumbawa Besar, Gaung NTB – Gebyar Budaya Angin Laut Festival yang diselengarakan oleh Ikatan Ilmu Budaya dan Ilmu Sosial Samawa Rea (IISBUD) telah ditutup secara resmi oleh Ketua Dewan Pembina Yayasan Desa Mas, Dr Zulkieflimansyah yang berlangsung di Arena Pacuan Kuda Angin Laut Desa Penyaring Kecamatan Moyo Utara tanggal 24 Oktober lalu. Penutupan festival tersebut juga bertepatan dengan 10 Muharaman Sumbawa yang ditandai dengan pelepasan atau diterbangkannya 1347 lampion.
Rektor IISBUD Sarea Ahmad Yamin SH MA kepada Gaung NTB, menyampaikan bahwa kegiatan festival yang telah berakhir tersebut terdiri dari lomba Kasidah Rabana, Lomba Bagesa (stand up comedy) dan Lomba Menyanyi Dangdut.
Pada acara pentupan tersebut menurut rektor multi talenta itu, ada 8 finalis Kasidah Rabana dari berbagai wilayah, baik dari Kecamatan Moyo Hilir, Moyo Utara dan Moyo Hulu. Dan yang tampil sebagai juara pertama, Kasidah Rabana Al Muttaqin Desa Kukin, Kecamatan Moyo Utara, Juara Kedua Kasidah Rabana Annur, Moyo Utara dan Juara Ketiga Kasidah Rabana Jabal Nur, Desa Baru Tahan Moyo Utara.
Berikut untuk lomba lagu dangdut, juara petama Sarilan dari Moyo Hilir, juara kedua Andi dari Moyo Utara dan juara ketiga Hastoni dari Moyo Hilir.
Sementara untuk pelepasan 1.347 bulan lampion yang dilepas oleh perwakilan kasidah dari masing wilayah yang didampingi oleh mahasiswa IISBUD. Kemudian pelepasan itu juga dilakukan oleh Dewan Pembina Yayasan Dea Mas Dr Zukiflimansyah.
Dalam kesempatan itu, Dr Zul,–sapaan akrab Dewan Pembinan Yayasan Dea Mas, berharap kegiatan festival itu dapat diselenggarakan 3 kali dalam setahun pada setiap momen pacuan kuda dan diharapkan pula keterlibatan pemerintah daerah, dinas intansi terkait untuk dapat menyelenggarakan kegiatan serupa.
Dr Zul juga berpesan, kepada para pemimpin Sumbawa kedepan, agar dekat dengan rakyatnya. “Jangan hanya pada saat ada maunya saja pemimpin itu dekat dengan rakyat, tetapi pemimpin yang baik itu hendaknya selalu dekat dengan rakyatnya pada setiap momen dan kesempatan,” katanya.
Dengan demikian pemimpin itu akan dicintai, dihormati dan dapat menjadi tempat rakyat mencurahkan seluruh isi hatinya, demi pelaksanaan pembangunan dan kesejateraan masyarakat.