Sumbawa Besar, Gaung NTB – Kecamatan Batu lanteh, terkenal akan komoditi unggulannya yakni kopi yang sudah melanglang buana sampai ke nasional bahkan internasional. Ini sudah tentu harus dibarengi dengan pola pengelolaan yang memenuhi standar mutu, seperti adanya mesin pengilingan serta mesin pengelolaan lainnya. Namun, sisi kesehatan lingkungannya juga harus menjadi perhatian serius. Sayangnya ini masih jauh dari yang diharapkan.
Hasil investigasi lapangan dan uji kelayakan air di sungai di wilayah setempat, yang dilakukan inas Kesehatan NTB, didampingi petugas Puskesmas Batu Lanteh, belum lama ini menemukan adanya pencemaran air sungai yang diakibatkan oleh pembuangan limbah dari pabrik penggilingan kopi masyarakat setempat.
Kepada Gaung NTB, KUPT Puskesmas Batu lanteh, Muhammad Wahyuddin, mengatakan dari laporan dan keluhan masyarakat serta data rekam medik yang masuk ke Puskesmas hingga bulan November ini, kebanyakan mengeluhkan penyakit kulit dan ISPA. Dari 6 desa yang tersebar di Kecamatan Batu Lanteh, sekitar 60% warga ditiap desanya mengeluhkan penyakit yang sama. Terkait hal itu pihaknya kata Muhammad Wahyuddin, telah bersurat ke pemerintah desa agar meninjau ulang letak dan imbas bagi masyarakat sekitar, mengingat keberadaan mesin penggilingan kopi hampir tersebar disetiap dusun.
Parahnya, lokasi penempatan pabrik penggilingan ini ada yang berdekatan dengan sekolah dan kebanyakan di dalam pemukiman warga. Belum lagi limbahnya dibuang ke sungai. “Kami berharap ada langkah antisipasi dari pemeirntah desa dan kecamatan, agar kesehatan masyarakat dan pencemaran lingkungan dapat diminimalisir sejak dini,” tandasnya.