Sumbawa Besar, Gaung NTB – Pertemuan silaturrahim anggota Forum Komunikasi Pensiunan Pegawai Pekerjaan Umum (FKP3U) Kabupaten Sumbawa yang dimotori Ketuanya HM Soetarno dan Sekretris H Multazam yang berlangsung di aula pertemuan Hotel Dian 2 di Jalan Bungur kawasan Sernu Kelurahan Lempeh Selasa (10/11) bertepatan dengan momentum peringatan hari Pahlawan dinilai sangat penting dan bermakna bahwa para pensiunan PU ini masih tetap solid dalam semangat persatuan dan kesatuan. Pada pertemuan itu FKP3U menyatakan selalu siap untuk memberikan kontiribusi dan sumbangsih kepada negara dengan turut serta membangunan Tana Samawa.
DR Ir H A Kahar Karim MM dalam kata sambutan dan arahannya dihadapan para pensiunan PU di acara yang berlangsung hidmat dan sederhana tersebut menyatakan bahwa dengan wadah yang dimiliki para pensiunan PU (FKP3U) ini, dengan berbagai keahlian dan pengalaman yang dimiliki selama ini akan dapat memberikan input dan masukan kepada Pemda Sumbawa. Dengan pengetahuan dan pengalaman yang banyak, mereka dapat memberikan kontribusi kepada pemerintah karena para pensiunan ini memiliki ilmu dan pengalaman mulai dari yang sederhana sampai kepada teknologi tinggi.
Di sisi lain, Kahar juga menyebutkan adanya kesepahaman para pensiunan PU dalam menentukan masa depan Sumbawa di bidang Politik, salah satunya dengan memberikan support dan dukungan kepada sejawat mereka H Asaat Abdullah (Mantan Kadis PU Sumbawa) yang purnabhakti 1 Juni lalu yang saat ini tengah berjuang memenangkan hati rakyat demi Tana Samawa.
“Sebagai orang yang dituakan dalam FKP3U ini, tentu saya harus ikut mendukung apa yang diinginkan oleh para anggota, di mana telah mengarah kepada satu titik kesepahaman dengan memberikan dukungan kepada H Asaat Abdullah ST,” katanya.
Dukungan itu bukan karena alasan sama-sama sebagai pensiunan PU, namun lebih dari itu ketokohan dan pengalaman H Asaat di eksekutif adalah pertimbangan utama. “Beliau (H Asaat Abdullah, Red) memang pantas memimpin Sumbawa,” kata Kahar menegaskan.
FKP3U Sumbawa, kayta Kahar, akan memberikan masukan kepada Pemda/Bappeda agar program pembangunan daerah ke depan lebih diarahkan kepada program yang berpihak kepada rakyat secara luas dengan memberikan kesejahteraan dalam waktu yang panjang. “Apa itu? Yakni pembangunan yang diarahkan kepada proyek-proyek yang memberikan pertumbuhan EKONOMI yang cepat, tepat dan tinggi, sehingga diharapkan kepada sektor-sektor yang memiliki program ICOR (Incremental Capital Output Rasio) yang rendah dengan pertumbuhan dan income pendapatan yang tinggi,” urainya.
“ICOR yang kecil dengan pertumbuhan yang besar. ICOR kecil itu hanya terdapat pada sektor pertanian secara luas misalnya sektor pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, kehutanan atau sektor riel yang ada dipasar ketimbang sektor-sektor yang meskipun dibutuhkan pengembalian uangnya itu sangat lama dan ini yang menyebabkan pertumbuhan ekonominya benar,” papar Doktor Kahar Karim.. Dalam hal ini pihaknya sangat yakin H Asaat Abdullah ST memahami akan hal tersebut mengingat keahlian dan pengalaman yang dimiliki selama ini.
Sementara itu HM Soetarno dan H Multazam kepada Gaung NTB menjelaskan bahwa forum komunikasi (FKP3U) ini gagasannya sudah beberapa tahun silam dan baru secara resmi dibentuk terhitung sejak 26 Oktober lalu. Tercatat sedikitnya 230 orang sebagai anggota FKP3U Sumbawa saat ini dan tersebar mulai dari ujung Empang-Tarano hingga Alas-Alas Barat.
Dikatakan, forum pertemuan yang berlangsung setiap tiga bulan sekali ini selain untuk bertemu satu sama lainnya, juga dapat dijadikan ajang untuk saling tukar menukar informasi tentang berbagai hal berkaitan dengan pembangunan daerah dan masalah kemasyarakatan, disamping dapat dijadikan wadah curhat yang positif baik itu menyangkut urusan dunia maupun akhirat.
“Karena itu disetiap kegiatan silaturrahim yang dilaksanakan akan diisi dengan berbagai kegiatan hiburan, sosial dan keagamaan, ceramah, diskusi, arisan serta kegiatan positif lainnya sehingga jalinan kebersamaan dalam persaudaraan akan terus tetap terjalin hingga akhir hayat nanti,” tukas Haji Multazam.(*)