Sumbawa Besar, Gaung NTB – Bendahara DPD KNPI Sumbawa Erwin S.T menduga ada SK pergantian dirinya selaku bendahara oleh Ketua DPD KNPI Sumbawa tanpa pengesahan dari DPD KNPI NTB. Dirinya merasa dirugikan, spesimen tandatangannya yang tertera di buku rekening DPD KNPI Sumbawa Bank NTB, telah diganti dengan bendahara baru yakni Muskil Harsa.
Erwin, ST sendiri sudah mengkonfirmasikan hal itu ke Ketua DPD KNPI NTB, ternyata tidak pernah mengeluarkan SK baru untuk pergantian kepengurusan. Sementara yang berwenang untuk mengesahkan resuffle DPD kabupaten adalah DPD KNPI provinsi. Karena itu, dirinya menduga jika SK tersebut adalah SK Bodong, ungkap Erwin kepada sejumlah wartawan, Selasa (10/11) kemarin.
Erwin menduga bahwa pergantian dirinya selaku pengurus DPD KNPI Sumbawa berkaitan dengan dinamika di internal DPD KNPI sendiri. Persoalan lainnya, ada anggaran kegiatan yang sudah dicairkansebesar Rp. 30 juta tapi tidak dilaksanakan yakni Diklat Pimda (Kepemimpinan Pemuda), tapi sampai saat ini tidak dilaksanakan. Semestinya kegiatan itu sudah digelar tahun 2014 lalu, namun anggaran itu tidak dikembalikan ke kas DPD KNPI Sumbawa atau ke kas daerah, tuding Erwin. Tapi sampai hari ini itu tidak dikembalikan.
Ketua DPD KNPI Sumbawa, Andi Rusni SE yang dikonfirmasi via handphone dengan tegas membantah semua tudingan tersebut. Menurutnya mekanisme pergantian pengurus menjadi hak preogatif Ketua di DPD KNPI Sumbawa. Sesuai AD-ART, DPD KNPI NTB berwewenang mengesahkan apa yang diusulkan oleh pengurus DPD KNPI kabupaten. Pergantian bendahara telah dilakukan pada Januari 2015 lalu, Erwin digantikan oleh Muskil Harsa.
Andi Rusni menegaskan alasan pergantian Erwin sebagai bendahara lantaran sudah berkali-kali diminta untuk mengikuti pertemuan tetapi tidak pernah hadir. Jika ada persoalan di internal organisasi, mestinya diselesaikan secara internal DPD melalui rapat harian. Namun yang bersangkutan tidak hadir, justru bermanuver, serta mendeskreditkan kepengurusan DPD KNPI Sumbawa.
Ia berharap, jangan karena nila setitik rusak susu sebelanga. “Mari kita duduk bersama, saya bukan pribadi yang tidak mau mengakui kesalahan kalau itu ada. Saya bukan pribadi yang tidak mau dikritik, tapi kritik yang konstruktif. Jika teman-teman serius dan betul – betul ingin menyelamatkan KNPI ini, mari kita selamatkan KNPI ini untuk kita berikan kepada generasi berikutnya,” ajak Andis.