Sumbawa Besar, Gaung NTB – Kementrian Ristek dan Dikti (Kemenristek dan Dikti) bersama dengan Pemda Sumbawa menggelar pelatihan pengelola STP dan calon Tenant UKM tentang manajemen operasional STP dan Business Plan yang berlangsung di Hotel Transit Sumbawa, Senin (14/12).
Hadir dalam kegiatan tersebut, Sekda Sumbawa Drs H Rasyidi, Sekjen STP, Gopa Kuswara, Penanggungjawab STP Sumbawa Hendro Wicaksono, SKPD terkait dan sejumlah perguruan Tinggi serta UKM.
Sekda Sumbawa Drs H Rasyidi yang mewakili Bupati Sumbawa dalam sambutannya menyampaikan bahwa STP merupakan komplek area yang dibangun untuk menampung kegiatan riset sains berbasis bisnis.
Di area STP jelasnya, seluruh infrastruktur yang dibangun secara terintegrasi untuk memberikan landasan bagi perusahaan yang bekerja mentransformasikan hasil riset teknologi ke domain bisnis. Dengan demikian katanya, maka STP dapat memberikan manfaat bagi inkubasi bisnis, kemudian menolong agar industri dapat bertahan atau tumbuh berkembang dalam melakukan inovasi teknologi.
Dengan telah ditetapkannya Kabupaten Sumbawa sebagai tempat pembangunan STP menurut H Rasyidi, maka menjadi tugas dan tanggung jawab bersama untuk memaksimalkan pemanfaatannya.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan katanya, dengan memberikan pelatihan- pelatihan kepada para pihak yang akan mengelola dan mengembangkan STP tersebut, termasuk juga kepada UKM-UKM yang nantinya akan memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang tersedia di lingkungan STP.
“Melalui pembinaan dan pelatihan secara profesional maka akan mendorong pengalihan teknologi serta manajerial secara intensif kepada para pengelola STP,” katanya.
Sementara terhadap para UKM nantinya, diharapkan dapat menjadi usahawan yang mandiri dan dapat mendorong masyarakat untuk meningkatkan pendapatannya, memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha.
Sekjen STP, Gopa Kuswara, dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa pelatihan itu dihajatkan untuk memberikan manfaat yang cukup bagi semua.
Yang disebut STP katanya, sesungguhnya sesuai dengan amanat Presiden RI yakni untuk membangun Indonesia melalui daerah, kemudian meningkatkan produktivitas daerah melalui daya saing.
Dari 529 kabupaten/kota kata Gopa, Presiden Jokowi inginkan ada 100 STP, tapi yang dapat terealisasi hingga saat ini hanya 60 dan Kabupaten Sumbawa termasuk salah satu lokasi pembangunan STP.
Gopa, juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Sumbawa yang telah mendukung pembangunan STP.
“Pembangunan STP ini tidak akan berhasil tanpa adanya campur tangan dan bantuan dari perguruan tinggi,” katanya.
Sementara itu Penanggungjawab STP Sumbawa Hendro Wicaksono dalam laporannya menyampaikan bahwa telah dipersiapkan Master Plan STP Sumbawa sampai 2020 kedepan.
Dokumen induk pembangunan STP Sumbawa di lingkungan Sumbawa yang kurang lebih berisikan survei potensi atau produk unggulan dan inovasi serta hal – hal yang bisa diangkat.
Analisis terkait dengan hal–hal yang difokuskan untuk pengungkit perekonomian di Sumbawa berbasis iptek, yang bekerja sama antara akademisi (UTS), bisnis (para UKM), dan goverment (pemerintah pusat dan daerah yang memfasilitasi bisnis dan akademisi). Analisis –analisi itu katanya dilaksanakan berdasarkan survei yang nantinya akan muncul fokus bidang yang diutamakan sesuai dengan lokasi dalam hal ini Sumbawa.
Fokus bidang ini baru akan muncul nanti di konsep teknologi apa yang diperlukan, termasuk sarana dan prasarana konsep teknologi tersebut. kemudian bagaimana membangun jaringan dan kelembagaan STP, setelah jaringan ini maka dirumuskan Site Plan STP kedepan sampai dengan tahun 2020, fasilitas apa saja, zona – zona apa saja yang dibutuhkan terkait dengan konsep tekhnologi yang sudah dirumuskan dalam hal ini kurang lebih 20 hektar STP yang telah dihibahkan untuk menyiapkan pembangunan STP di Kabupaten Sumbawa.
“Dengan tekat Bapak Presiden Jokowi, maka hal ini akan belangsung terus sampai dengan tahun 2020 tentunya dukungan dari pemerintah daerah diharapkan sudah mulai berjalan,” demikian Hendro Wicaksono.