Dompu, Gaung NTB – Pertikaian antara dua dusun di Desa Lepadi Kecamatan Pajo Kabupaten Dompu kembali Terjadi, Kamis (07/01) ratusan warga Dusun Jati menyerang warga Dusun Lepadi dengan menggunakan senjata tajam, akibatnya 3 rumah terbakar dan 4 rumah lainnya rusak akibat dilempar.
Informasi yang dihimpun Gaung NTB, aksi penyerangan yang dilakukan oleh warga Dusun Jati tersebut diduga dipicu oleh aksi pengeroyokan yang dilakukan oleh sejumlah pemuda dari Dusun Lepadi, akibat pengeroyokan tersebut David (21) salah seorang warga Dusun Jati meninggal dunia.
Aksi pengeroyokan itu terjadi pada Senin (04/01) lalu sekitar pukul 23.30, sebanyak 8 orang warga Dusun Lepadi mendatangi Gunawan beserta David (warga Dusun Jati) yang sedang duduk di pinggir jalan sekitar rumahnya. Tanpa basa-basi pemuda tersebut langsung melayangkan pukulan ke arah korban. Dalam aksi pengeroyokan tersebut Gunawan berhasil melarikan diri. Sementara David yang dipukul menggunakan batu serta kayu langsung terkapar.
Malam itu juga David dilarikan ke rumah Sakit Umum Dompu guna mendapat perawatan, namun naas nasib berkata lain, nyawa David tidak dapat diselamatkan, setelah sebelumnya sempat mendapat perawatan intensif di ruang ICU RSUD selama 3 hari. David menghembuskan nafas terakhirnya pada Kamis (07/01) sekitar pukul 10.00.
Tidak terima dengan kematian korban, lebih-lebih sebagian pelaku yang belum juga ditangkap oleh pihak kepolisian, usai kegiatan pemakaman Kamis (07/01) sekitar pukul 02.30, spontanitas ratusan warga Dusun Jati langsung memblokir jalan dan melakukan penyerangan di rumah-rumah yang diduga para pelaku di Dusun Lepadi dengan menggunakan parang dan tombak. Namun dalam penyerangan tersebut tidak ditemukan satupun pelaku pengeroyokan.
Kesal tidak mendapatkan pelaku, massa yang sudah terbakar emosinya kemudian membakar rumah terduga pelaku dengan menggunakan bensin. Sejumlah personil polisi yang berjaga-jaga di Dusun Lepadi tidak mampu menghalau massa yang cukup banyak itu. Aksi penyerangan tidak berlangsung lama, setelah melakukan pembakaran dan pengrusakan rumah pelaku warga Dusun Jati langsung membubarkan diri.
Tidak sampai disitu, sesaat setelah penyerangan mobil pemadam kebakaran yang diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pemadaman juga dihalau oleh warga Dusun Jati, mereka meminta agar mobil tersebut kembali dan tidak melakukan pemadaman.
Kapolres Dompu bersama ratusan anggota Brimob dan Dalmas yang juga tiba di lokasi kejadian beberapa saat setelah penyerangan langsung membubarkan warga dan melakukan penjagaan di perbatasan dua dusun tersebut.
Dalam negosiasinya Kapolres Dompu AKBP, Brury Soekotjo meminta agar pihak keluarga menenangkan massa dan meminta warga agar tidak lagi melakukan aksi penyerangan.
Kapolres juga menjelaskan jika pihaknya sedang memburu para pelaku pengeroyokan. “Peran serta masyarakat sangat kami harapkan untuk menangkap pelaku, tapi bukan main hakim sendiri, yang pasti kami sedang memburu mereka” tegas Brury dihadapan warga.
Brury juga menjelaskan, aparat kepolisian sudah sangat pro aktif dalam menjalankan tugasnya, karena pada malam kejadian dua orang pelaku berhasil di tangkap dan menyusul satu orang pada keesokan harinya.
Sementara itu dalam negosiasi tersebut beberapa orang perwakilan pihak keluarga, meminta aparat kepolisian tidak bertindak represif kepada warga dan mereka meminta agar pihak kepolisian secepatnya menangkap 5 orang pelaku pengeroyokan.
Ditempat yang sama Kapolsek Pajo Ipda, Jaelani kepada Gaung NTB, membenarkan jika aksi penyerangan tersebut buntut dari aksi pengeroyokan. Namun hingga saat ini pihaknya belum mengetahui pasti motif dari pengeroyokan yang menewaskan David tersebut.
Dijelaskan Jaelani dari 8 orang pelaku pengeroyokan, pihaknya telah mengamankan 3 orang diantaranya berinisial ZH, AT dan KP, sedang 5 orang lainnya sedang diburu.
Pantauan Gaung NTB, hingga Kamis malam, ratusan anggota Brimob, Dalmas dan sejumlah aparat TNI dengan senjata lengkap masih melakukan penjagaan ketat di perbatasan dua dusun yang bertikai tersebut.