Sumbawa Besar, Gaung NTB – Oknum PJTKI tidak kehabisan akal untuk memberangkatkan CTKI ke luar negeri. Salah satu cara yang berhasil diketahui oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sumbawa yaitu data kependudukan fiktif. Kabid Penta Disnakertrans Zainal Arifin SPt, MSi yang dikomfirmasi belum lama ini membenarkan, dari hasil proses wawancara terhadap beberapa CTKI belum lama ini, terkuak dua CTKI yang menggunakan KK Sumbawa untuk mengelabui petugas saat proses seleksi di Disnakertrans. Keduanya diketahui berasal dari Dompu dan Lombok tapi menggunakan dokumen kartu keluarga (KK) warga Sumbawa.
Lanjut Ari sapaan akrabnya, adanya temuan di lapangan tersebut, pihaknya mempertanyakan sejauhmana mekanisme pemberian rekomendasi dari pemerintah desa (Pemdes) untuk menerbitkan serta mengeluarkan KK dan KTP terhadap orang yang mengajukan hal tersebut. Dari wawancara dengan dua CTKI tersebut, keduanya mengakui kelahiran Sukajaya, Kerongkeng. Tetapi setelah diteliti dan pencocokan data, ternyata yang bersangkutan merupakan warga kelahiran Lombok dan Dompu. Dirinya menyayangkan permasalahan ini, dimana masalahnya bersumber dari Desa dan kependudukan dan Catatan Sipil (DukCapil). Seharusnya mereka memverifikasi sebelum mengeluarkan rekomendasi penerbitan KK atau KTP. Jadi hal yang wajar ketika timbul asumsi bahwa desa lah yang mempermudah segala cara tanpa mempertimbangkan resiko orang yang akan menjadi CTKI.
Ia menghimbau kepada para pihak termasuk PJTKI yang ingin memberangkatkan CTKI-nya hendak melengkapi data yang valid tanpa melakukan pemalsuan data. Jika terjadi sesuatu di kemudian hari pasti Disnakertrans akan berkoordinasi dengan alamat yang tertera di dokumen ungkapnya. Ia juga mengingatkan kepada kepala desa dan PJTKI agar tidak memberi ijin pemberangkatan bagi CTKI ke jazirah Arab. Sementara ini pelayanan pemberangkatan ke Jazirah Arab baik Abu Dhabi, Qatar dan Oman masih moratorium.