Sumbawa Besar, Gaung NTB – Kapolres Sumbawa AKBP Muhammad SIK kepada Gaung NTB, Kamis (31/03) mengaku bahwa dari hasil monitornya, seorang TKW asal Sumbawa berinisial SR, telah dipulangkan ke kampung halamannya dengan selamat, pada rabu (30/03) kemarin sore, sekitar pukul 15.30 Wita, diantar oleh pengurus BNP3TKI serta pejabat Disnakertrans Sumbawa, diterima langsung oleh suami SR dikediamannya, ungkapnya.
Untuk diketahui, sebelumnya SR diberitakan sejumlah media nasional bersama 33 warga negara Indonesia (WNI) berhasil dipulangkan dari Raqqah, Suriah, kembali ke Tanah Air. Raqqah dianggap sebagai pusat operasi kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Mereka dipulangkan ke Indonesia pada Selasa (29/3/2016) pagi sekitar pukul 07.40 WIB. Salah satu WNI yang dipulangkan yaitu SR asal Desa Gontar Kecamatan Alas Barat yang telah tinggal selama tiga tahun di kota tersebut, akhirnya berhasil keluar menuju kota Aleppo, Suriah.
SR menceritakan kondisi di Suriah, terutama di kota Raqqah tempat ia bekerja, sudah sangat tidak aman. Anggota ISIS mengambil rumah dan harta benda yang ditinggalkan oleh penghuninya untuk mengungsi.
Bukan perkara mudah untuk keluar dari kota Raqqah. Menurut Direktur Perlindungan WNI, tidak sembarang orang bisa keluar masuk dengan mudah di Raqqah. SR dan pengacara asal Suriah harus berjalan secara sembunyi-sembunyi melewati jalur pegunungan selama 6 hari, sebab tidak bisa menggunakan jalur yang biasa digunakan karena beberapa titik perbatasan di Raqqah telah dijaga ketat oleh anggota ISIS bersenjata lengkap. Ia pun harus menggunakan cadar untuk menutup mukanya dan mengaku sebagai istri dari pengacara tersebut apabila bertemu dengan orang lain.
Setelah tiba di Kota Aleppo, ia melanjutkan perjalanan ke kota Damaskus selama 15 hari yang merupakan kota tempat proses pemulangan ke Indonesia oleh KBRI.
Selama 3 tahun bekerja di Raqqah, sudah banyak kekejaman ISIS yang ia saksikan sendiri. Ia membenarkan berita mengenai kepala-kepala manusia yang diletakkan di pinggir jalan oleh anggota ISIS.
Setahun belakangan ini, dia mencari cara agar bisa keluar dari Suriah. Konflik berkepanjangan antara ISIS dengan pemerintah telah membuat kota Raqqah dihujani bom sepanjang hari. Bahkan, sebuah bom pun pernah meledak di depan rumah majikannya dan membuat bagian depan rumah tersebut hancur berantakan. Ia sangat ketakutan dengan ISIS, karena itu SR memutuskan untuk pulang ke Indonesia.