Sumbawa Besar, Gaung NTB – Seorang karyawan Rumah Sakit Manambai Abdul Kadir (RSMAK) bernama Puput Oktoviani (22) yang berasal dari Desa Dete Kecamatan Lape dilaporkan hilang dari kos-kosannya di Kelurahan Brang Biji Kecamatan Sumbawa sejak Minggu (24/4) lalu dan hingga kini belum tak diketahui keberadaannya, sehingga keluarganya sangat khawatir.
Kepala Desa Dete Kecamatan Lape Sumbawa Mahmud HS didampingi Ahmadul Kosasi SH–anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Kabupaten Sumbawa, mendatangi Mapolres setempat Kamis (28/04) siang untuk melaporkan kehilangan anak gadisnya Puput Oktoviani (22) yang sehari-hari bertugas sebagai Ahli Gizi di RS Manambai Abdul Kadir (RSMA).
Laporan kasus orang hilang ini, ungkap Kasubag Humas Polres Sumbawa Iptu Polisi Waluyo kepada Gaung NTB Kamis (28/04) setelah mendapatkan laporan resmi dari Mahmud (56) Kepala Desa Dete Lape yang beralamat di Dusun Dete Atas Desa Dete Kecamatan Lape Kabupaten Sumbawa bahwa anaknya yang tinggal di kos-kosan milik Malik yang berada di gang Ateng Kelurahan Brang Biji itu menghilang sejak hari Minggu lalu sekitar pukul 08.00 pagi Wita.
Pihak keluarga berusaha mencari dan menghubungi HP miliknya ternyata mailbox (tidak aktif) sehingga semakin menambah kekhawatiran bagi keluarganya. “Hingga sekarang yang bersangkutan tidak diketahui keberadaannya,” papar Waluyo.
Dengan adanya laporan orang hilang tersebut, tentu menjadi bagian penanganan intensif oleh pihak Kepolisian Resort Sumbawa. Ia menghimbau kepada segenap lapisan masyarakat, jika mengetahui keberadaan Puput Oktofiani agar dapat dengan segera menginformasikan dan melaporkan kepada Kepolisian Resort Sumbawa maupun kepolisian terdekat.
Bersama Kekasih
Sementara itu, ditemui usai membukukan laporannya, Mahmud HS menguraikan bahwa awalnya pada hari Sabtu (23/04) Puput pulang ke Lape untuk mengambil pesanannya bersama seorang pria, kemudian kembali lagi ke Sumbawa Besar. Sejak bekerja di RSMA tinggal di kos-kosan milik Malik yang berada di gang Ateng Kelurahan Brang Biji.
“Memang ibunya tidak setuju jika Puput menjalin hubungan serius dengan pria yang selalu bersamanya, sehingga ibunya mengingatkannya melalui SMS agar berhati-hati dengan pria dimaksud lantaran belum diketahui asal usul dan pribadinya,” ungkap Mahmud.
Nah, berawal dari situlah, katanya, kemungkinan Puput tidak menerima nasehat atau anjuran ibunya. Keesokan paginya, Minggu (24/04) kakaknya menginformasikan bahwa Puput sudah tidak berada di tempat atau di rumah tempat tinggalnya di Kelurahan Brang Biji, begitu juga dengan nomor Handphonenya tidak dapat dihubungi. “Kami selaku orang tua sangat khawatir dan sudah melakukan pencarian ke sejumlah rumah keluarga, menghubungi keluarga yang berada di Mataram, ke rumah neneknya. HP dimatikan. Makanya kami melaporkan kehilangan Puput secara resmi kepada aparat kepolisian,” ujarnya lirih.
Ahmadul Kosasi SH yang mendampingi orang tua Puput menambahkan bahwa orang tua Puput dan keluarganya merasa resah dengan kondisi tersebut, sebab sampai saat ini atau sudah 6 hari ini belum diketahui keberadaannya. “Ibunya nagis-nangis terus, bapaknya gelisah lantaran kehilangan anak gadisnya,” ujar Ahmadul.
Ia berharap, dengan dilaporkan Puput hilang semoga pihak kepolisian dapat membantu untuk dapat mengetahui keberadaannya. “Kepada teman-teman dan kerabat Puput, jika mengetahui keberadaannya supaya dapat memberitahukan kepada pihak keluarga atau kepolisian,” pinta Ahmadul.