Sumbawa Besar, Gaung NTB – Menyikapi pola pemerintahan Husni – Mo yang sedang berjalan saat ini, Ketua Fraksi Partai Hanura DPRD Kabupaten Sumbawa M.Yamin menjelaskan, kondisi yang terjadi pada pemerintahan saat ini belum bisa dikatakan Hebat dan bermartabat. Hal tersebut berdasarkan tolak ukurnya dengan pola pemerintahan yang berhasil dijalankan oleh pemerintahan sebelumnya yakni JM-Arasy Muhkan, dimana pada masa awal pemerintahannya, mereka mampu menjalankan roda pemerintahan tanpa ada tekanan dari pihak manapun bahkan dari tim sukses serta dari keluarga sendiri.
Dijelaskannya, pada awal kepemimpinan JM, dirinya tidak pernah melakukan pertemuan lanjutan dengan para timses pasca pelantikan, apalagi membahas masalah pemerintahan dalam bentuk apapun. Demikian juga dengan persoalan urusan bagi – bagi proyek.
Lanjutnya, adapun kelebihan lainnya dalam pemerintahan JM, dimana tidak ada Tim sukses yang digunakan untuk aksi demo dalam mempengaruhi investasi didaerah. Justru seusai pelantikan JM mendeklarasikan bahwa tidak ada hubungan apapun terkait kerja birokrasi dengan tim suksesnya. “Keberadaan tim sukses kembali sebagai ke awal, sebagai pengawas dan pengontrol pemerintah saja, tanpa bisa melakukan intervensi lagi, “ungkap Yamin.
Demikian juga terkait persoalan hukum, pemerintahan JM – Arassy tidak pernah mengintervensi pihak aparat hukum manapun dikala dirinya memimpin. Hal itu dicontohkan ketika salah satu saudaranya tersangkut hukum, dalam masalah tersebut JM menyerahkan sepenuhnya proses hukum saudaranya tersebut kepada aparat hukum sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Bukan itu saja, ada pun dengan proses – proses pemerintahan lainnya seperti dalam proses mutasi, dirinya tidak pernah menganggap kubu yang berlawan sebagai musuh, malah sebagian para kubu yang berseberangan dengan dirinya malah diangkat dan ditempatkan kembali pada posisi yang tepat. Semua proses tersebut berjalan plong apa adanya. Hal itu dilakukan agar roda pembangunan berjalan dengan baik. Buktinya Kabupaten Sumbawa mendapat beberapa penghargaan serta predikat, sampai dengan yang terakhir Kabupaten Sumbawa mendapat predikat WTP dari hasil pemeriksaan BPK yang diterima oleh bupati selanjutnya.
Dalam hal ini ia yakin, apa yang telah diperbuat Bupati terdahulu minimal bisa dijadikan contoh dan melanjutkan penghargaan yang telah ditanam sebagai pondasi oleh pemimpin sebelumnya. Filosofi di pemerintahan selalu berlanjut. Jika tidak dilanjutkan maka tidak mungkin pembangunan dapat berjalan dengan baik. Sumbawa bisa dikatakan Sumbawa Hebat dan Bermartabat jika predikat dan penghargaan yang telah diraih bisa dipertahankan, bila perlu ditingkatkan kembali.
Hal penting lagi, di masa pemerintah JM, dirinya mampu menjaga intervensi politik didalam tubuh birokrasi ataupun permainan-permainan yang dapat menganggu stabilitas investasi didaerah, baik yang dilakukan timses maupun tim-tim yang lainnya, pungkas Yamin.