Sumbawa Besar, Gaung NTB – Meski sudah disampaikan kepada petugas pengairan di Bendungan Batu Bulan, namun sampai saat ini pendistibusi air dari Bendungan Batu Bulan tidak sampai ke areal Kelompok P3A Pede Pokan Dusun Pelita Kecamatan Moyo Hilir.
Ketua P3A Pade Pokan H Syarafuddin yang menghubungi Gaung NTB, Rabu (13/07) menjelaskan, bahwa tidak sampainya air bendungan tersebut ke wilayah mereka karena disepanjang saluran telah terjadi penyadapan oleh pengguna air yang ada di sepanjang saluran dengan menggunakan sistem ‘lubang tikus’ atau pompong liar.
H Syarafuddin mengaku sudah 3 kali menggiring air menelusuri sepanjang saluran dengan harapan agar air tersebut sampai ke areal persawahan mereka, namun air tersebut tidak sampai karena selalu ditemukan adanya penyadapan air.
Disamping itu bahkan H Syarafuddin juga menyayangkan para Juru Pintu Air (JPD) atau petugas pintu air sepertinya tidak melaksanakan tugas dengan baik, sehingga air tidak dapat tersalurkan dengan baik hingga sampai tujuan.
Terkait dengan adanya ‘lubang tikus’ atau pompong liar, menurut H Syarafuddin hal itu sudah dilaporkan dalam setiap pertemuan yang juga dihadiri oleh babinsa, namun tidak ada tindakan tegas.
“Kalau sikap petugas seperti ini, maka dapat menjadi penghambat program pemerintah dalam rangka Swasembada Pangan di Kabupaten Sumbawa,” katanya.
Untuk diketahui kata H Syararuddin, di areal kelompok P3A Pade Pokan Pelita ada ratusan hektar lahan yang telah ditanami padi dan kacang hijau, sementara apabila pendistribusian air mandeg seperti sekarang ini maka dikhawatirkan akan terjadi gagal panen.
Untuk itu H Syarafuddin berharap kepada pemerintah, petugas pengairan maupun TNI dalam hal ini Babinsa, agar dapat membantu petani terutama terhadap kelompok P3A Pade Pokan Dusun Pelita untuk mengawal pendistribusian air menuju areal persawahan yang ada di wilayah Lenang Lembang agar dapat terairi dengan baik, sehingga dapat memperoleh produksi nantinya.