Sumbawa Besar, Gaung NTB
Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Angkatan XVIII Tahun 2016 Kelompok I Universitas Samawa (UNSA) mengajari petani di Dusun Pesinar Desa Lopok Kecamatan Lopok tentang cara pembuatan pestisida nabati dengan mengunakan Daun Nimba, hal itu dilakukan pada kegiatan penyuluhan yang berlangsung Senin, (5/9).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh KUPT BP3K Kecamatan Lape-Lopok, Kepala Desa Lopok, Babinsa Desa Lopok PPL Desa Lopok serta anggota kelompok Tani Benerang Penemung Desa Lopok
Penggunaan Daun Nimba sebagai alternatif penggunaan pestisida yang ramah lingkungan serta sangat praktis dan ekonomis karena daun nimba dapat dijumpai dimana-mana, hal ini disampaikan Desi Ratnasari, Koordinator Program Kerja Penyuluhan.
Menurut Desi, bahwa penggunaan daun Nimba sebagai altenatif penggunaan pestisida dapat dibuat secara sederhana oleh petani. Untuk diketahui katanya, bahwa pestisida yang dijual ditoko saat ini sangat mahal serta apabila secara terus-menerus digunakan akan mengganggu kesuburan tanah dan mengancam ekosistem tanaman.
Adapun cara pembuatan pestisida tersebut jelas Desi, sangat mudah yakni dengan cara menyiapkan daun Nimba 50 gram daun segar, 1 liter air, 1 mm alkohol, aduk sampai merata, rendam seama 12 jam, keesokkan hari rendaman dari daun Nimba disaring dengan kain puring, larutan hasil penyarinngan kemudian ditambah dengan 1 gram deterjen atau 0,5 ml prata (apsah) aduk hingga rata dan larutan siap disemprotkan. Kegunaan pestisida yang terbuat dari daun nimba menurut Desi demikian mahasiswa program studi Agroteknologi ini biasa disapa untuk mengobati penyakit merah pada daun padi maupun untuk menghilangkan serangga yang dapat mengganggu kesuburan tanaman karena pada daun nimba mengandung senyawa-senyawa Bi sitosporol dan lain-lain.
Lebih lanjut Desi menyampaikan bahwa semakin lama proses perendaman daun Nimba maka sebaik hasil pestisida tersebut.
Sementara itu Kepala Desa Lopok Sahudin, dalam sambutan menyampaikan terima kasih atas program kerja mahasiswa KKL UNSA melalui kegiatan pembuatan pestisida nabati ini. Sehingga saat ini terjadi perubahan paradigma masyarakat kami bahwa ada ternyata ada pestisida yang dapat dibuat secara sedarhana dan murah. Selama ini pengolahan pertanian petani termasuk penggunaan pestisida selalu mengandalkan pestisida yang dibeli di took-toko obat pertanian. Demikian ungkap kades ramah ini.
Sementara itu, Babinsa Desa Lopok kecamatan Lopok Sudarmin, menyampaikan bahwa kegiatan pembuatan pembuatan pestisida yang diprakarasai bersama mahasiswa KKL UNSA merupakan kegiatan yang pertama dilakukan di kelompok Tani Berang Penemung desa Lopok. Kami sangat terbantukan dengan program tesebut karena sejak tahun 2015 lalu kami dalam hal ini TNI bersama PPL melakukan pendampingan kepada kelompok tani untuk meningkatkan ketahanan pangan salah satunya penggunaan pestisida sehingga program swasembada pangan dapat terwujud pada tahun 2017. Ungkap putra asli desa Lopok ini.
Ditempat yang sama Kasiman, anggota kelompok tani Berang Penemung desa Lopok mengungkapkan bahwa pemberian pemahaman tentang tata cara pembuatan pestisida oleh mahasiswa KKL UNSA Tahun 2016 ini, memberikan nilai edukatif kepada kami selaku petani. Kami akan terus menggunakan pestisida tersebut untuk mengatasi hama pada tanaman yang kami kelolah setiap musimnya karena pembuatannya sangat mudah.