Sumbawa Besar, Gaung NTB
Mengeksploitasi potensi sejarah dan kebudayaan tidak akan habis. Unsur kebudayaan dan sejarah ini akan bermunculan sebagai potensi yang dapat di arifi oleh suatu bangsa untuk dijadikan alat diplomasi lintas kultur. Bagian dari hasil eksplorasi kebudayaan masyarakat agraris Sumbawa, pertengahan bulan ini, akan di gelar sebuah ritus social masyarakat agraris peternak dengan mengelar Kebo Balamung Fest 2016, yang digelar di Kecamatan Empang.
Di pusatkannya kegiatan ini di Kecamatan Empang, mengingat populasi Kerbau terbanyak di Kabupaten Sumbawa, berada di kecamatan nomor dua dari timur wilayah Kabupaten Sumbawa.
Direktur Sumbawa Literasi Institut (SLI), Syamsu Ardiansyah, menjelaskan agenda utama Kebo Balamung Sumbawa Fest 2016, yaitu Sumbawa Buffalo Fashion Carnival (Karnaval Kebo Balamung Sumbawa). Mungkin Festival ini sangat langka dan aneh di benak masyarakat Sumbawa sendiri, mengingat istilah Kebo Balamung bermakna stereo type diasosiasikan kepada manusia. “Justru dengan adanya pomeo miring terhadap Kebo Balamung, sehingga Festival ini menjadi unik dan satu-satunya di NTB. Kerbau dijadikan sebagai artis, seperti halnya kambing fashion di Garut, Unta Hias di Mesir dan beberapa negera menggunakan hewan ternak sebagai bagian dari atraksi kebudayaannya,” ujarnya.
Kegiatan ini merupakan kali pertama dilakukan dengan menggunakan pola gotong royong dalam pekerjaan pergelaran Budaya Sumbawa, selain melibatkan pekerja seni yang berada di Kota Sumbawa Besar, art center yang ada di Empang dan Tarano, elemen pemuda Empang yang tergabung kedalam Lembaga Bale Rakyat, lembaga fasilitator terdiri dari Sumbawa Literasi Institut dan Sumbawa S.EM.E.S.TA, kegiatan tersebut secara pasti melibatkan petani ternak Kerbau di Kecamatan Empang, yang di fasilitasi oleh unsure pemerintahan Kecamatan serta pemerintah Desa se Kecamatan Empang.
Kebo Balamung Fest 2016, sebagai nama kegiatan dengan mengangkat tema “Warna warni bermain dalam Gerak Gerik”, dengan beberapa acara pendukung yang berkaitan dengan Tradisi dan Kebudayaan terkait Kerbau, agenda pendukung utama adalah, Pencanangan Desa Lamenta Sebgaia Desa Budaya Berbasis Kerbau, orasi budaya, diskusi ekonomi, tantangan dan harapan masa depan Kerbau Sumbawa, hiburan, peletakan batu pertama Museum Kerbau Sumbawa, dan pemberian penghargaan “Kebo Award, Sumbawa Hebat Bermartabat, kepada peternak yang konsisten secara turun temurun memelihara Kerbau Sumbawa.