Sumbawa Besar, Gaung NTB
Banyak kalangan mulai menyoroti pembangunan tambal sulam di RSUD Sumbawa. Mereka menilai bangunan RSUD Sumbawa semakin tidak jelas mana depan, belakang maupun samping. Menanggapi hal tersebut, Direktur RSUD Sumbawa dr Selvy kepada Gaung NTB, Rabu (7/9) menyampaikan yang terpenting fungsi pelayanan kepada masyarakat dapat terpenuhi.
Menurutnya, apabila ditanya tentang master plan pembangunan di RSUD maka dirinya juga bingung. Hal itu, karena RSUD sudah dibangun pada tahun 1958. “Waktu dibangun saya juga belum lahir” katanya sembari tersenyum.
Disebutkan dr Selvy, aturan tentang master plan baru ada beberapa tahun ke belakang. Artinya sejak dibangun, RSUD juga tidak miliki master plan.
Lebih jauh sambungnya, yang terpenting lokasi IGD (Instalasi Gawat Darurat) itu berada pada lokasi yang gampang diakses. Seperti sekarang ini misalnya IGD sudah berada didepan.
Apabila dipermasalahkan lagi depan belakang, Selvy menerangkan yang paling penting itu ada pintu masuk. “Paling urgen sekarang ini kita sudah memiliki fasilitas kesehatan yang cukup memadai, bisa melayani masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan,” terangnya.