Taliwang, Gaung NTB
Aksi mogok kerja sejumlah karyawan PT NNT yang tergabung dalam Serikat Pekerja Nasional (SPN), yang semula dijadwalkan dari tanggal 9—30 September mendatang, terkait tuntutan 15% uang apresiasi dari hasil penjualan saham PT Newmont, secara resmi dinyatakan batal dilaksanakan.
Keputusan tersebut menyusul pihak PSP SPN PT NNT, Kamis (8/9), menyatakan mencabut kembali surat pemberitahuan mogok kerja No. 34/PSP.SPN/PTNNT/VIII/2016, dan memutuskan untuk membatalkan rencana aksi mogok kerja.
Menurut Wakil Ketua DPC Serikat Pekerja Nasional (SPN) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Ryan Ranjuliarta, dalam beberapa hari terakhir pengurus terus melakukan pemetaan kondisi di lapangan menyangkut berbagai hal terkait rencana mogok kerja. Diskusi dan pertemuan baik formal maupun informal terus dilakukan dengan banyak pihak, baik dari jajaran pemerintah, perangkat SPN dari Cabang hingga DPP, anggota SPN, termasuk diskusi intensif dengan aparat keamanan di KSB dan NTB. “Kami tegaskan di sini untuk mencegah kesalahpahaman yang mungkin sengaja dimunculkan berbagai pihak yang tidak bertanggung jawab, maka kami perlu menyampaikan sikap SPN terkait kehadiran PT AMI di Batu Hijau,” tukasnya.
Ia menguraikan dalam beberapa kali pertemuan dengan pihak manajemen, termasuk pada pertemuan tanggal 25 Agustus 2016 dengan Presdir, Rachmat Makkasau, bersama dengan perwakilan PT AMI, Alexander Ramlie, SPN telah menyampaikan apresiasi dan sangat menyambut baik kehadiran PTAMI sebagai representasi pengusaha nasional dalam mengelola tambang Batu Hijau ke depan.
SPN berkomitmen dan siap memberikan dukungan penuh kepada PT AMI, termasuk memberikan sumbangan pemikiran dan moril untuk mensukseskan operasional Batu Hijau yang efektif dan efisien.
Persoalan yang sedang diusahakan untuk dicari solusinya selama ini terkait ruang negosiasi maupun uang apresiasi menjadi tanggung jawab pemegang saham/manajemen PTNNT, dan tidak elok jika dikaitkan dengan PTAMI.
Namun jika PTAMI akhirnya mendapatkan imbasnya, itu merupakan konteks lain dan SPN turut menyesalkan hal tersebut.
Adapun harapan SPN baik serikat pekerja maupun pemegang saham/manajemen PTAMI di masa depan, dapat selalu melakukan komunikasi sebagai mitra yang baik dalam menjalankan amanat Undang-undang sesuai peran masing-masing.
SPN menyampaikan apresiasi kepada anggota yang selalu mendukung baik melalui saran, kritik, termasuk diskusi-diskusi formal dan informal. “SPN ditakdirkan lahir di masa sulit dan dalam perjalanannya pasti akan selalu diuji untuk melihat apakah kita termasuk golongan yang berhati kuat
atau termasuk golongan yang hatinya lemah. Menegakkan keadilan itu memang berat dan memerlukan keberanian dan kerja sama kita semua, karena kita memperjuangkan nilai-nilai kebaikan yang universal,” pungkasnya.