Sumbawa Besar, Gaung NTB
Pemerintah Kabupaten Sumbawa melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) lintas sektor tentang bencana kekeringan. Kegiatan tersebut belangsung di ruang rapat Lantai I kantor Bupati Sumbawa Kamis (8/9/2016). Hadir dalam rakor sejumlah Kepala SKPD seperti Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kepala BP4K, para Camat, serta lainnya. Termasuk dari unsur TNI dan Polri yang menjadi narasumber.
Kepala BPBD Kabupaten Sumbawa, Ir Mukmin dalam laporannya menyampaikan, kegiatan rakor tersebut digelar untuk persiapan menghadapi bencana kekeringan, Karena hampir setiap tahun, Kabupaten Sumbawa dan daerah lainnya dilanda bencana tersebut.
untuk menghadapi bencana kekeringan tersebut jelas Mukmin, sesuai Surat Edaran Mendagri Nomor 364/2493/SJ tentang Kesiapan Daerah Dalam Mengahadapi Kebakarn Hutan, yang ditindaklanjuti dengan Surat Gubernur NTB tentang Kesiapan Dalam Menghadapi Bencana Kekeringan, selanjutnya Kabupaten Sumbawa segera menyikapinya dengan menggelar rakor bersama instansi terkait. Dijelaskan Mukmin, bahwa Kabupaten Sumbawa memiliki cuaca yang cukup panas, makanya dipersiapkan untuk mengantisipasi terjadinya bencana dengan fokus pada kekeringan.
Data yang peroleh dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), jelas Mukmin, ada beberapa kecamatan yang terindikasi bakal mengalami kekeringan, baik itu kekeringan sedang maupun tinggi.
Untuk yang indikasi sedang jelas Mukmin, seperti di Kecamatan Alas Barat, Utan, Batulanteh, Plampang, Tarano, Sedangkan kategori kekeringan tinggi seperti Kecamatan Moyo Hilir, Lunyuk, dan Labangka.
“Kami sangat membutuhkan informsi dan data-data dari para Camat dan juga Kepala Dinas, Untuk kemudian nantinya akan dibawa ke tingkat provinsi, selanjutnya ditindaklanjuti ke Pusat,” pintanya.
Sementara itu Asisten Pemerintahan Sekda Sumbawa Dr. H. Muhammad ikhsan M.Pd, dalam arahannya menyampaikan bahwa melalui rakor tersebut diharapkan menentukan sejauhmana persiapan untuk mengantispasi dan dampak yang diketahui dalam menanggulangi bencana kekeringan yang diperkirakan akan melanda Kabupaten Sumbawa pada bulan Oktober mendatang.
”Penanggulangan bencana ini sangat penting dilakukan karena melihat berbagai dampak kerugian yang akan dihadapi oleh daerah, sehingga dapat dicapai untuk meningkatkan efektifitas dan menurunkan indek resiko tinggi terhadap terjadinya bencana alam.,” paparnya.
Meskipun Sumbawa tidak termasuk dalam kategori rawan bencana tingkat nasional, kata Dr H Ikhsan, tetapi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) harus tetap menjaga kesiapan dalam menghadapi hal tersebut.
Oleh karena, Asisten I, berharap agar informasi dan data-data yang diperoleh diharapkan dapat merumuskan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menghadapi bencana terutama bencana kekeringan.