Sumbawa Besar, Gaung NTB
Pelatihan terhadap fasilitator daerah dalam program PERMATA, resmi berakhir, Kamis (05/10). Kegiatan ini diakhiri dengan melakukan praktek di tiga sekolah di Gugus I Lopok, yakni di SDN 1 Lopok, SDN 2 Pungkit dan SDN Tatede.
Distrik Education fasilitator Inovasi, M Thamrin SE, M.Ak, menjelaskan praktek dengan cara terjun langsung ke sekolah ini bertujuan untuk mengimplementasikan ilmu yang telah dipelajari dan dilatih tim inovasi di Hotel Transit Sumbawa, dua hari sebelumnya. Terutama dalam menerapkan instrumen observasi mengajar dengan langsung mengobservasi pelajaran selama 2 X 35 menit.
Kegiatan ini juga untuk mengetahui bagaimana cara menanamkan suatu konsep Matematika pada siswa kelas I, II, dan III. Termasuk media yang digunakan, pertanyaan serta tugas yang diberikan. Setelah kegiatan pembelajaran dikelas usai, dilanjutkan dengan menerapkan instrumen interview, yang juga dikembangkan pada saat pelatihan.
Hal ini menurutnya, untuk menggali lebih dalam tentang pendapat guru. Terkait proses pembelajaran serta konsep-konsep matematika yang masih dirasa sulit, baik oleh siswa maupun guru.
Di samping itu, kegiatan ini juga merupakan ajang berbagi pengalaman dalam mengajarkan konsep Matematika. Mulai dari kendala yang dialami hingga solusi atas persoalan tersebut. Selain itu, juga dibahas tentang materi-materi apa yang harus diawali dengan penguasaan siswa atas materi tertentu. ”Misalkan untuk mengajarkan perkalian, siswa harus memahami konsep penjumlahan. Karena perkalian adalah penjumlahan berulang. Demikian juga dengan konsep pembagian, maka siswa harus faham konsep pengurangan. Karena pembagian merupakan pengurangan berulang,” terangnya.
Hasil akhir kegiatan yakni tim memperoleh informasi tentang masalah pembelajaran matematika. Baik dari kompetensi guru, maupun metode mengajar guru. Data ini kemudian dianalisis lebih lanjut bersama para guru untuk dicarikan akar masalah untuk dicarikan solusi bersama.
Dengan demikian, maka solusi itu nantinya benar-benar sesuai dengan masalah di lapangan. Inilah yang dimaksud pendekatan masalah lokal dengan solusi lokal. “Ini adalah cara inovasi menerapkan PDIA, yaitu suatu pendekatan dalam mencari solusi, diawali dari eksplorasi masalah (lokal), dianalisis bersama fihak yg terlibat, kemudian dicari alternatif solusi bersama sesuai dengan konteks lokal dan kebutuhan lokal. Intinya inovasi membantu para guru menyadari, memahami masalah (pembelajaran), menemukan akar masalah dan mampu menentukan solusi yang terbaik untuk masalah tersebut (best fit). Sehingga ke depan mampu melakukan hal itu secara mandiri,” tandasnya.
Untuk diketahui, Program PERMATA merupakan salah satu kegiatan program EPD INOVASI untuk Sumbawa tahun 2017-2018. Dalam pelaksanaannya, program ini difokuskan pada peningkatan kemampuan guru untuk mengajarkan angka awal.
Kegiatan ini diawali dengan tahap ekplorasi. Pada tahap ini, tim inovasi melatih fasilitator daerah berjumlah sepuluh orang. Mereka terdiri dari unsur kepala sekolah 4 orang, guru 3 orang, pengawas 2 orang dan dosen perguruan tinggi 1 orang.