Sumbawa Besar, Gaung NTB
Sekretaris Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Drs Syafruddin, mengatakan saat ini program pemerintah tengah menggarap peningkatan SDM dari pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) yang tersebar di KSB.
Adapun industri kecil yang tengah dikembangkan oleh pemda, agar bisa tembus ke tingkat nasional ini, meliputi kerajinan lokal.
Tujuannya, untuk memberdayakan masyarakat kecil seperti kerajinan tenun, kerajinan anyaman, kerajinan ukiran/pahat, dan lain-lainnya. “Kerajinan Gerabah yang dulunya pernah digandrungi masyarakat, sekarang juga hampir punah,” ujarnya.
Saat ini produk lokal yang sedang digarap pemasarannya adalah sektor pangan seperti Stik Gurita, Baso Siong (Jagung), Dodol Rumput Laut, hingga seni ukir pahat.
Di KSB sendiri, sedikitnya ada 20 kelompok pengerajin. Kain tenun khas Sumbawa Barat, yang sempat dipasarkan pada Pameran di JCC Jakarta, belum lama ini, ternyata banyak peminatnya. “Tapi produk lokal ini harus di per halus lagi, agar lebih menarik,” ujarnya.
Sementara untuk pengerajin anyaman Rotan, ada 6 kelompok. Kelompok ini rencananya akan diberikan bantuan dari Kementeriian Industri, berupa mesin Pitrit, untuk mendukung pengolahan bahan mentah Rotan menjadi produk seperti kursi, pot bunga dan kotak tisu. Bantuan tersebut rencananya bersumber dari pusat, Kementerian Industri.
Selain itu, sambungnya, pemda juga yang tengah membangun sentra IKM di Kecamatan Poto Tano, untuk lahan industri salah satu aneka pangan Stik Gurita. “Proses pembangunannya sudah 80%. Awal 2018 nanti, sepertinya sudah bisa dimanfaatkan,” tandasnya.