Pulau Moyo, Gaung NTB
Pulau Moyo selain dikenal sebagai sebuah kawasan konservasi maupun pariwisatanya yang sudah dikenal dunia, karena keberadaan sebuah hotel berbintang “Amanwana Resort Hotel”, juga perairannya dikenal sebagai salah satu lokasi diving bagi para turis mancanegara, karena keindahan dan keberagaman biota laut yang dimilikinya berupa ikan dan terumbu karang yang dimilikinya, bahkan juga dikenal dengan ombak dan arus perairan yang cukup menantang pada bulan-bulan tertentu seperti memasuki bulan Nopember dan Desember, sehingga tidaklah mengherankan kalau PT Kencana Raya Abadi Sentosa (PT Keras) asal Kupang NTT yang berkantor pusat di Kota Surabaya Jawa Timur rekanan kontraktor pelaksana proyek pembangunan dermaga Sebotok Pulau Moyo Kecamatan Labuan Badas Sumbawa itu bertekad untuk menaklukkan perairan Sebotok, agar apa yang menjadi harapan dan dambaan masyarakat dan Pemerintah Sumbawa akan sebuah dermaga yang representatif dapat diwujudkan dengan baik.
Sebagaimana dikatakan Branch Manager Proyek PT Keras Slamet Sugiarto dalam perbincangannya dengan Gaung NTB di Sebotok Rabu kemarin, menyatakan tekadnya untuk menuntaskan pekerjaan pembangunan dermaga Sebotok Pulau Moyo itu dalam keadaan on-schedule, dengan tetap memperhatikan spesifikasi yang ditentukan kendati diakui adanya kendala terkait dengan cuaca dikawasan Pulau Moyo terutama menyangkut soal pasang surutnya air laut, sehingga persoalan elevasi air laut ini menjadi perhatian dalam pelaksanaan teknis pekerjaan dilapangan, khususnya dalam melakukan kegiatan pemasangan tiang pancang sebanyak 72 buah yang diprediksikan akan memakan waktu sekitar 12 hari atau sehari minimal 6 tiang pancang bisa terpasang.
Guna mengatasi kendala diperairan Sebotok itu kata Branch Manager Slamet Sugiarto, maka pihaknya akan selalu mengadakan koordinasi intensif dengan pihak BMKG dan bahkan jadual tentang pasang surut air laut telah diperolehnya dari BMKG untuk dapat dijadikan pegangan dan panduan dalam pelaksanaan dilapangan, apalagi didukung oleh puluhan tenaga ahli dibidang masing-masing dan telah berpengalaman mengerjakan sejumlah proyek besar disejumlah tempat yang memang sengaja didatangkan dari pulau Jawa, pihaknya sangat optimis akan dapat menuntaskan pembangunan dermaga Sebotok itu dengan tepat waktu dan tepat mutu, tukasnya.
Menurut Slamet Sugiarto, dengan pengalaman perusahaan mengerjakan kegiatan proyek serupa disejumlah lokasi didaerah lain seperti terakhir tahun lalu perusahaannya dipercayakan untuk menangani proyek serupa dikawasan Benoa Bali dengan kondisi lokasi berupa rawa-rawa yang memiliki tantangan sangat berat dapat dituntaskan pembangunan proyeknya dengan baik, dan kondisi yang diperairan Sebotok ini tentu akan menjadi tantangan tersendiri bagi PT Keras, karena dinilai cukup menantang apalagi dengan tenggat waktu yang sangat mepet, namun dengan kekuatan sumberdaya manusia (tenaga ahli) yang dimiliki dengan mendapat dukungan pulihan tenaga kerja warga setempat maupun dukungan sejumlah peralatan alat berat dan ketersediaan pasokan sejumlah material kontruksi yang dibutuhkan telah siap dilokasi akan sangat mendukung proses pekerjaan dilapangan, paparnya.
Informasi yang diperoleh Gaung NTB dari laporan harian yang diperoleh dari lokasi Sebotok menyebutkan kalau pemasangan tiang pancang selama dua hari berturut-turut telah mencapai sekitar 17 tiang pancang telah tertanam dilokasi dermaga, sehingga diprediksikan pemasangan 72 titik tiang pancang sesuai dengan koordinat yang ditentukan tersebut akan dapat dituntaskan kurang dari masa waktu 12 hari, apalagi dengan metode pekerjaan alat berat crane kini dinaikkan keatas tongkang untuk memudahkan pekerjaan, sehingga proses kegiatan pekerjaan lanjutan berupa pembuatan beton akan dapat dilakukan dengan segera tentu terlebih dahulu dilakukan uji laboratorium (ujimutu) sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan, ujarnya.