Meski Penyakit Difteri sekarang ini sedang mewabah di sejumlah daerah, namun sampai saat ini penyakit tersebut belum terdapat di Kabupaten Sumbawa, sebagaimana disampaikan Kabid Pelayanan RSUD Sumbawa Besar, H Sarip Hidayat SKM MPH yang dikonfirmasi Gaung NTB, bahwa bahwa sampai saat ini belum terdata atau belum ada laporan adanya warga yang terjangkit penyakit Difteri. “Sampai saat ini kami belum menerima pasien penyakit Difteri,” ujarnya.
namun demikian menurut H Sarip, bahwa pihanya sudah mempersiapkan penanangan apabila ada warga yang terjangkit Difteri.
menyinggung penjelasan mengenai penyakit Difteri, dijelaskan H Sarip, bahwa Difteri adalah salah satu jenis penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri jenis Corynebacterium diphteriae.
Terhadap warga yang terkena penyakit tersebut akan timbul gejala seperti sakit tenggorokan, kemudian demam, dan terbentuknya lapisan pada selaput lendir dibagian saluran pernafasan, serta gangguan amandel.
Menurut H Sarip, diantara faktor penyebab terjangkitnya penyakit Difteri antara lain faktor lingkungan tidak sehat karena hal itu akan memudahkan penularan dan infeksi bakteri difteri, hingga berdampak pada kondisi tubuh yang lemah dan anak akan mudah terserang penyakit ini, serta beberapa penyebab lainnya.
terkait dengan penanganannya, disampaikan H Sarip, harus dilakukan penanganan secara khusus di ruang isolasi, karena tergolong dalam penyakit menular.
Menurutnya, penyakit ini cenderung di derita oleh anak-anak, lantaran kondisi tubuh anak lebih rentan dari pada orang dewasa. Namun tidak menutup kemungkinan pula terserang pada orang dewasa ketika dalam kondisi tubuh yang tidak stabil.
sementara upaya pencegahannya, dijelaskan bahwa Difteri dapat diantisipasi dengan memberikan sistem kekebalan tubuh atau imunisasi datar DPT (Diphteriae Pertusis Tetanus), kemudian memberikan informasi kepada orang tua melalui imunisasi di sekolah serta segera membawa anak ke rumah sakit apabila mengalami demam lebih dari 2 hari. “Dengan melakukan imunisasi dasar DPT, anak tidak lagi rentan dengan difteri parah,” demikian H. Sarip.