Sumbawa Besar, Gaung NTB
Sudah hampir 2 bulan, lampu stopan atau sering disebut Lampu Merah yang berada di Simpang 4 Kerangka Baja Kelurahan Bugis, tidak lagi berfungsi alias mati, kondisi ini menyebabkan di simpang yang cukup ramai tersebut menjadi macet bahkan beberapa kali pengendara nyaris kecelakaan.
Kondisi ini menjadi sorotan dan viral di media sosial (medos) yang mempertanyakan masalah lambannya instansi terkait untuk memperbaiki lampu pengatur lalu lintas tersebut.
Sebagaimana disampaikan pegiat medsos, Jamaluddin Afifi melalui postingannya bahwa traffic light di Simpang 4 Kerangka Baja Kelurahan Bugis Sumbawa Besar, sudah hampir dua bulan terakhir tidak berfungsi.
Ketika dikonfirmasi ke PLN kata Pak Jeff—sapaan akrab Jamaluddin Afifi, ternyata pulsa meterannya tidak diisi oleh SKPD terkait. “Sungguh ironis traffic light yang kita perjuangkan anggarannya ke Pemprov NTB beberapa tahun yang lalu yang anggarannya cukup besar, tidak bisa dipelihara dan dibiarkan begitu saja, sehingga kesemrawutan lalu lintas pada jam jam tertentu tidak bisa dihindari,” keluh Jeff di catatan statusnya .
Ditambahkan Jeff, apakah pemerintah harus menunggu terjadinya kecelakaan, baru pulsa listrik lampu tersebut diisi. Bahkan Jamaluddin Afifi menduga adanya saling lempar tanggung jawab bahwa traffic light tersebut masih tanggung jawab Dinas Perhubungan Provinsi dan instansi lainnya.
Postingan Jamaluddin Afifi ini mendapat tanggapan dari berbagai kalangan pegiat medsos lainnya, seperti Lamz Sukmayadi, yang menilai keterlaluan jika sampai 2 bulan lampu stopan itu tidak berfungsi hanya karena tidak ada pulsa.
Sementara Dharma Wijaya LM dalam komentarnya mengingatkan pemerintah agar tidak main-main dengan keselamatan penggunana jalan, oleh karena itu kepada SKPD terkait diharapkan agar segera menyikapi.
Bahkan mantan Wakil Guberur NTB, Badrul Munir juga menyampaikan comen singkatnya yang menyatakan, manajemen perkoataan amburadul, dan banyak lagi komentar dan tanggapan dari masyarakat di medsos.
Sementara itu Abdullah Makruf Rahmat, berharap agar pemerintah melalui dinas terkait agar segera merespon persoalan tersebut sebelum terjadi kecelakaan.