Sumbawa Barat, Gaung NTB
Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), mengutuk keras tindakan refresif yang dilakukan Kepolisian Bengkulu, kepada sejumlah massa aksi belum lama ini. Mereka juga meminta Polres Sumbawa Barat, untuk tidak meniru pola penanganan aksi seperti itu.
Menurut KAHMI KSB, arogansi yang berlebihan yang dilakukan kepolisian justru memperlihatkan ketidak mampuan untuk melakukan komunikasi dengan massa aksi. Jargon ‘Mengayomi dan Melayani’ harusnya mampu untuk diaplikasikan dalam tindakan nyata.
Salah satu yang menjadi alasan kenapa adanya demonstrasi, biasanya adalah karena kegagalan sistem untuk melaksanakan tugasnya dengan benar.
Maka sebagai aparat penegak hukum, idealnya juga dapat melaksanakan tugasnya dengan benar. Tidak cenderung menunjukan arogansi atau kekuatan yang jauh dari semangat melayani dan mengayomi.
Tindakan ini justru akan memunculkan masalah baru, atau bisa jasi pemicu konflik komunal antara polisi dan rakyat. Tentu dalam posisi ini, polisi seolah menjadi alat penguasa bukan alat negara. “Polres di Kabupaten Sumbawa Barat jangan tiru dan jangan lakukan tindakan seperti itu,” tegas Ketua KAHMI KSB, Mustakim Fatawari.
Terhadap persoalan itu, Kahmi KSB dan begitupun juga dengan HMI akan segera mengkonsolidasikan dan membangun komunikasi dengan aparat penegak hokum, agar ada komitmen untuk tetap menjaga koridor hukum dan harmonisasi sosial di Sumbawa Barat. “Kalau sikap, pasti kami mengutuk keras tindakan itu. Dan secara nasional KAHMI juga punya sikap jelas. Tetapi kita ingin kejadian seperti ini dapat menjadi pelajaran, agar penanganan aksi tidaklah tepat kalau menggunakan tindakan refresif, apalagi arogan,” ujarnya.
Dia juga meminta pihak kepolisian Resort Sumbawa Barat, untuk tidak mencontohi atau mengikuti tindakan kekerasan yang dilakukan anggota kepolisian di bengkulu. Karena menciderai semangat prinsip mengayomi dan melayani.
Kahmi KSB, akan berkomitmen untuk memberikan perlindungan hukum kepada mahasiswa yang menjadi korban aksi kekerasan dalam melakukan setiap demonstrasi atas persoalan keummatan dan kebangsaan.
Seain itu, KAHMI KSB mendesak aparat Kepolisian agar bersikap profesional, disiplin, menjadi aparat negara yang bersih, serius mewujudkan clean goverment dan good govermance.