Sumbawa Besar, Gaung NTB
Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia dalam tahun anggaran 2018 ini telah menggelontorkan dana puluhan miliar rupiah melalui Balai Wilayah Sungai Nusa Tengga (BWS-NT1) yang diperuntukkan bagi menunjang sejumlah paket proyek pembangunan dan pembenahan jaringan irigasi didaratan Pulau Sumbawa, dan sejauh ini dari hasil evaluasi yang dilakukan semua paket proyek dinilai berjalan dengan baik dan masih dalam keadaan “On-Schedule” dan “On The Track” sesuai dengan yang direncanakan, ungkap PPK Irigasi dan Rawa II SNVT-PJPA NT1 Sumbawa Agus Nurdiansyah dalam keterangan Persnya kepada Gaung NTB di Kantor Kejari Sumbawa Jum’at (28/09) saat menemani kolehanya PPK Soni Iswanto yang datang memenuhi panggilan jaksa guna diperiksa dan dimintai keterangan klarifikasi terkait persoalan proyek tambang Penyaring-Maronge tahun 2017 lalu itu.
Didampingi Pengendali Teknis Rianto, PPK Agus Nurdiansyah kelahiran Sumbawa ini menjelaskan, dalam tahun anggaran 2018 ini di Pulau Sumbawa terhitung sejak 23 April lalu telah dimulai kegiatan pelaksanaan atas sejumlah pekerjaan pembangunan dan pembenahan jaringan irigasi, dengan biaya pembangunannya sendiri menggunakan dana bantuan APBN mencapai total sekitar Rp 40 Miliar, meliputi pekerjaan proyek pembangunan lanjutan jaringan irigasi Mamak-Kakiang dipercayakan penanganan pembangunan fisiknya kepada rekanan kontraktor pelaksana pemenang tender PT Katya Kembar dari Makasar yang menyerap biaya sekitar Rp 12 Miliar, dan pembangunan jaringan irigasi Batu Bulan oleh PT Duta Komunikasi dengan biaya proyek mencapai sekitar Rp 8 Miliar.
Begitu pula untuk paket proyek lainnya berupa pembangunan lanjutan (sambungan) proyek jaringan irigasi tambak di Desa Penyaring dan Desa Kukin Kecamatan Moyo Utara yang disatukan paketnya dengan jaringan irigasi tambak di Kabupaten Bima terang PPK Agus Nurdiansyah, dengan menyerap biaya mencapai sekitar Rp 5 Miliar dilaksanakan oleh PT Anugerah Bintan Pratama asal Jambi, serta proyek pembangunan lanjutan jaringan irigasi Arahmano Lenangguar Sumbawa yang menyerap biaya mencapai sekitar Rp 14 Miliar dengan rekanan kontraktor pelaksana Nardi, tukasnya.
“Dari hasil evaluasi yang dilakukan hingga menjelang akhir September ini, seluruh paket proyek didaratan Pulau Sumbawa ini dinilai berjalan dengan baik (ON-Schedule) dengan nilai prosentase fisik secara umum rata-rata sudah diatas 50% hasil fisik pekerjaannya, sebab rekanan kontraktor pelaksana tak menemui kendala berarti di lapangan, dengan jumlah tenaga kerja, dukungan peralatan dan stock material yang dibutuhkan telah tersedia cukup dilapangan, dimana semua pencapaian hasil pekerjaan fisiknya ini, tentu tidak bisa terlepas dari kerja keras dan tanggung jawab yang dilakukan oleh rekanan kontraktor itu sendiri, termasuk adanya dukungan masyarakat setempat yang turut melakukan pengawasan intensif dalam pelaksanaannya, sehingga kami sangat optimis seluruh pekerjaan proyek pembangunan jaringan irigasi tersebut akan dapat dituntaskan hingga kontrak berakhir Desember mendatang, tentu dengan harapan mutu dan kualitas proyek yang dihasilkan sesuai dengan bestek dan spesifikasi yang ditentukan, dan atas dukungan dan partisipasi segenap lapisan masyarakat dan sejumlah pihak terkait disampaikan apresiasi dan terima kasih yang mendalam,” pungkas PPK Agus Nurdiansyah.