Sumbawa Barat, Gaung NTB
Berbagai gebrakan dilakukan pemerintah dalam upaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Sebagaimana yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), dengan mendorong Puskesmas di kabupaten itu menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), demi peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
Ini dimaksudkan agar mempunyai kewenangan lebih luas, termasuk dalam hal pengelolaan keuangan. “Nantinya kepala Puskesmas juga boleh mengangkat sendiri tenaga non PNS sesuai kebutuhan,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), H. Tuwuh, kepada Gaung NTB, Senin (01/10).
Sejauh ini, ada 8 Puskesmas yang ada di Sumbawa Barat, di bawah koordinasi Dinas Kesehatan. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) setiap Puskesmas juga masih berada di bawah Dinas Kesehatan.
Kondisi ini membuat Puskesmas kurang leluasa dalam mengambil kebijakan, khususnya saat situasi di luar perkiraan. Padahal ini penting agar puskesmas bisa terus memberikan pelayanan optimal sesuai harapan masyarakat.
H. Tuwuh mendorong Puskesmas yang sudah siap untuk mengusulkan diri menjadi BLUD. Status BLUD akan memudahkan puskesmas mengatur dan mengelola sendiri keuangan dan kebijakan sesuai kebutuhan mereka. “Kalau membutuhkan tenaga perawat, Puskesmas bisa langsung merekrut sendiri. Atau misalnya ingin memperbaiki sarana dan prasarana, maka mereka bisa menggunakan pendapatan fungsionalnya saat itu. Kalau saat ini kan harus mengusulkan melalui Dinas Kesehatan,” kata H. Tuwuh.
Bahkan Dinas Kesehatan sudah melakukan studi banding ke puskesmas-puskesmas di daerah lain yang sudah berstatus BLUD. Terlihat efisiensi dan peningkatan pelayanan karena mereka bisa merespons cepat berbagai kebutuhan yang ada.
Kurang lebih ada lima Puskesmas di Sumbawa Barat, sambung H Tuwuh, yang dinilai cukup siap jika dijadikan BLUD, yakni Puskesmas Taliwang, Seteluk, Jereweh, Poto Tano, dan Puskesmas Brang Rea. Kesiapan tersebut ditinjau dari fasilitas, sumber daya manusia dan pendapatannya tinggi.
Dengan menjadi BLUD, diharapkan kinerja dan kualitas pelayanan kesehatan melalui puskesmas makin meningkat. “Angka kematian ibu, kematian bayi, penyakit menular, penyakit tidak menular dan gizi buruk, diharapkan bisa terus ditekan sehingga derajat kesehatan masyarakat makin meningkat,” Kata H. Tuwuh.