Sumbawa Besar, Gaung NTB
Kepala Desa Songkar Kecamatan Moyo Utara menyerahkan pengelolaan Penyulingan Air Minum kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Songkar Pariri yang berlangsung di Aula Kantor Desa Songkar, Senin (01/10). Penyerahan dilakukan oleh Kepala Desa Songkar H Juanidi kepada Manager BUMDes Songkar Pariri Endang Sulastri SPd yang disaksikan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) yang diwakili oleh Kabid Usaha Ekonomi dan Kerjasama antar Desa, Nurhikmah SPt, MAP, Camat Moyo Utara Drs Hasanuddin dan sejumlah tokoh masyarakat Desa Songkar.
Penyulingan Air Minum ini merupakan salah satu potensi usaha desa yang ada di Desa Songkar, yang proses pembangunannya menggunakan dana desa dengan alokasi anggaran sekitar RP 100 juta yang dikerjakan dalam dua tahap APBDes, yang selanjutnya setelah rampung pengelolaan diserahkan kepada BUMDes.
Kepala Desa Songkar, H Junaidi dalam kesempatan itu menyampaikan, bahwa air minum tersebut telah dilakukan uji laboratorium oleh Dinas Kesehatan dan dinyatakan memenuhi syarat untuk dikonsumsi.
Pada saat penyerahaan tersebut, Kepala Desa Songkar memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menum secara gratis.
“Kami berharap pengelolaan air bersih ini oleh BUMDes dapat bermanfaat untuk peningkatan kesejateraan masyarakat,” harapnya.
Sementara itu Camat Moyo Utara, Drs Hasanuddin, menyampaikan bahwa ide pendirian usaha berupa Air Minum ini merupakan ide yang sangat brilian. Hanya saja diharapkan kepada Manager BUMDes dan Pendamping Desa agar pengelolaan Air Minum tersebut dapat lebih maksimal dengan menfaatkan potensi yang ada di desa sebagai sasaran distribusi air minum.
Selain itu Camat juga berharap agar BUMDes kedepan mampu memberikan pendapatan kepada desa melalui unit usaha-usaha yang dikeola oleh BUMDesa.
“Melalui BUMDes ini diharapkan desa akan memiliki pendapatan desa dan ini harus difikirkan oleh desa mulai dari sekarang,”
Oleh karena kata Hasanuddin, Manager BUMDes itu harus memiliki jiwa kewirausahaan sehingga seluruh potensi yang ada di desa dapat dikembangkan.
Ditambahkan Pendamping Profesional P3MD Kabupaten Sumbawa, Rusmin Nuryadin, bahwa sejak tahun 2015 lalu, mayoritas program desa menyangkut imprastruktur fisik, selanjutnya pada tahun kempat desa harus bisa berinofasi terhadap usaha-usaha yang dapat menghasilkan incame untuk desa.
Salah satunya yakni pembinaan dan pengembangan BUMDesa, sebagai salah satu penggerak ekonomi desa sesuai Nawacita pemerintah yakni membangun Indonesia dari pinggiran.
Selain itu Rusmin Nuryadin juga menyampaikan bahwa bahwa ada 4 program yang menjadi prioritas Kementerian Desa Daerah Tertinggal yakni pembangunan embung, Pengembangan BUMDes, dan pembangunan Sarana Olah Raga (Sorga) serta program satu desa satu produk unggulan.
Semua program prioritas tersebut menurut Rusmin telah dipenuhi kecuali pembangunan embung desa karena Desa Songkar tidak memiliki potensi untuk hal itu.
“Desa Songkar sudah memenuhi apa yang menjadi harapan pemerintah pusat dan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain yang ada di Kabupaten Sumbawa,” jelasnya.
Disampaikan juga bahwa sekarang ini Desa Songkar merencanakan pembangunan destinasi wisata olah raga yakni Paralayang di Olat Cabe. yang sekarang ini sedang dilakukan pembangunan jalan menuju lokasi.
“Insya Allah, kalau sudah ada izin dari KPH, maka jalan akan tembus menuju lokasi Paralayang,” jelasnya.
Sementara itu Kepala Bidang Usaha Ekonomi dan Kerjasama antar Desa, Nurhikmah SPt, MAP, menyampaikan apresiasi kepada Kepala Desa Songkar atas komitmennya untuk mengembangkan BUMDes.
Salah satu cambuk yang diterapkan oleh Pemerintah Desa Songkar yakni memberikan penyertaan modal berupa aset. Yang selanjutnya diserahkan kepada BUMDes untk melakukan pengelolaan secara profesional sehingga memberikan penghasilan bagi desa.
Menurut Nurhikmah, di Desa Songkar cukup peluang usaha yang bisa dilakukan oleh BUMDes, hanya saja dibutukan komitmen dari BUMDes untuk mengelola potensi tersebut.
Nurhikmah juga mengingatkan Manager BUMDes agar dalam pengelolaan usaha membutuhkan proses administrasi yang baik terutama menyangkut pengelolaan keuangan BUMDes. Dan siap memberikan pendampingan kepada BUMDes.
“Kalau BUMDes membutuhkan pendampingan dalam pengelolaan BUMDes, kami bersedia memberikan pendampingi,” seraya menyampaikan apresiasi kepada kepala desa atas inovasi dan diharapkan ini menjadi contoh bagi desa-desa yang lain.