Sumbawa Besar, Gaung NTB
Satu persatu dugaan penyelewengan dana desa mulai terkuak ke permukaan, bahkan ada beberapa kasus yang sudah dalam proses hukum sampai akhirnya kades dinonaktifkan. Menanggapi laporan masyarakat Desa Labuhan Bontong yang disampaikan melalui unjuk rasa senin (8/10), Inspektorat Kabupaten Sumbawa langsung membentuk tim untuk melakukan audit khusus ke Desa Labuhan Bontong. Ini disampaikan Sekretaris Inspektorat Drs. Abdul Azis kepada Gaung NTB diruang kerjanya.
“Hari ini juga pejabat terkait langsung saya kumpulkan, besok tim turun ke Desa Labuhan Bontong temuan nanti akan disampaikan setelah investigasi ini selesai” katanya.
Menurutnya, pemeriksaan reguler terkait dana desa itu sebenarnya hanya dilakukan satu kali dalam setahun. “Bukan dana desa saja yang kami awasi tapi juga dana BOS di sekolah, maupun dana lainnya yang dikucurkan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah” ujarnya.
Akan Tetapi, tidak menutup kemungkinan apabila ada laporan masyarakat, meski sudah dilakukan pemeriksaan reguler, maka tim akan turun melakukan pemeriksaan khusus ke desa setempat.
“Dari hasil pemeriksaan kami, yang disangkakan dalam unjuk rasa masyarakat Desa Labuhan Bontong itu sudah selesai, ada sekitar 63 juta sekian alokasi anggaran yang diduga itu tapi sudah diselesaikan, Karena dari pengalaman pemeriksaan, pencairan dana desa itu ada 4 tahapan, apabila ada proyek yang belum selesai, ada sisa anggaran pada pencairan 3 dan 4 baru dilanjutkan, kemudian kami merubah pola audit, namun ada beberapa temuan baru lagi sehingga masyarakat meminta kami turun, maka kami siap” paparnya.
Sementara itu, Atas nama T4D, bahwa pemantauan terkait pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Sumbawa tetap dilakukan pemeriksaan secara berkala.
Menyinggung terkait kurangnya SDM auditor sembari tertawa, Abdul Azis menjelaskan saat ini Inspektorat memiliki 30 auditor. “SDM Itu sudah lebih dari cukup” jelasnya.
Saat ini sedikitnya ada 14 Desa yang sedang dilakukan pemeriksaan reguler. Sejelan dengan itu, Abdul Azis menambahkan untuk meningkatkan kapasitas auditor secara berkala dilakukan sharing dan transfer ilmu dengan PPK Provinsi dilapangan.
“Dengan bertambahnya pengalaman dan sesuai dengan disiplin ilmu insyaAllah para auditor kita akan semakin matang, karena SDM yang ditempatkan di Inspektorat ini sudah melalui uji kompetensi dengan tahapan-tahapan yang cukup berat” tambahnya.
Ketika disinggung terkait temuan dilapangan desa mana saja yang mendapat rapot merah, menurut Abdul Azis nanti langsung di konfirmasi ke Inspektur saja. “Inspektur saat ini sedang rakor nasional seluruh Indonesia hari Jum’at baru kembali ke Sumbawa” demikian tutupnya.