Sumbawa Besar, Gaung NTB
Dalam tahun anggaran 2019 ini, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia telah menggelontorkan dana Ratusan Miliar Rupiah melalui Balai Wilayah Sungai Nusa Tengga (BWS-NT1) yang diperuntukkan bagi menunjang sejumlah paket proyek pembangunan dan pembenahan jaringan irigasi didaratan Pulau Sumbawa, dan satu diantaranya adalah pembangunan jaringan irigasi Bendungan Bintang Bano KSB dengan jumlah total anggaran APBN murni yang digelontorkan mencapai sekitar Rp 140 Miliar, ungkap PPK Irigasi dan Rawa II SNVT-PJPA NT1 Sumbawa melalui Pengendali Teknis Rianto dalam keterangan Persnya kepada Gaung NTB Selasa (12/02) kemarin.
Menurut Rianto, sesuai dengan informasi yang diperoleh dari Pusat terkait dengan pembangunan jaringan irigasi Bendungan Bintang Bano KSB masuk dalam catatan akan dibangun dalam program tahun anggaran 2019 ini dengan nilai serapan anggaran mencapai total sekitar Rp 140 Miliar menggunakan dana bantuan APBN murni 2019, yang dibagi dalam 4 (empat) paket proyek dengan nilai Rp 35 Miliar/paket, dan baru satu paket yakni paket 2 yang sudah tuntas proses tendernya, dan bahkan rekanan kontraktor pemenang tender sudah mulai melakukan kegiatan action lapangan, sedangkan tiga paket lainnya sedang dalam proses tender, tukasnya.
Ketika ditanya soal pembangunan dan pembenahan jaringan irigasi lainnya di Kabupaten Sumbawa, Rianto lebih jauh menyatakan sejauh ini belum diketahui dengan jelas berapa paket yang ada, karena sedang dalam proses penyelesaian di Pusat, namun untuk tahun 2018 lalu sejumlah pekerjaan proyek pembangunan dan pembenahan jaringan irigasi menyerap dana bantuan APBN mencapai total sekitar Rp 40 Miliar, meliputi pekerjaan proyek pembangunan lanjutan jaringan irigasi Mamak-Kakiang dengan biaya sekitar Rp 12 Miliar, dan pembangunan jaringan irigasi Batu Bulan mencapai sekitar Rp 8 Miliar.
Begitu pula untuk paket proyek lainnya berupa pembangunan lanjutan (sambungan) proyek jaringan irigasi tambak di Desa Penyaring dan Desa Kukin Kecamatan Moyo Utara yang disatukan paketnya dengan jaringan irigasi tambak di Kabupaten Bima dengan menyerap biaya mencapai sekitar Rp 5 Miliar, serta proyek pembangunan lanjutan jaringan irigasi Arahmano Lenangguar Sumbawa yang menyerap biaya mencapai sekitar Rp 14 Miliar dengan pelaksanaan seluruh paket proyek telah dituntaskan pembangunannya oleh rekanan kontraktor pelaksana, paparnya.
“Keberhasilan pembangunan fisik sejumlah paket proyek pembangunan dan pembenahan jaringan irigasi di Pulau Sumbawa itu, tentu tidak bisa terlepas dari kerja keras dan tanggung jawab yang dilakukan oleh rekanan kontraktor pelaksana itu sendiri, termasuk adanya dukungan masyarakat setempat yang turut serta melakukan pengawasan intensif dalam pelaksanaannya, sehingga apa yang menjadi harapan Pemerintah dan Masyarakat dapat diwujudkan dengan baik, karena itu disampaikan apresiasi yang mendalam kepada semua pihak,” pungkas Rianto.