• Pengelola
  • Pedoman Pemberitaan
  • Advertise
Gaung NTB

  • Home
  • Sumbawa
  • Sumbawa Barat
  • Dompu Bima
  • Lombok
  • Nasional
  • Wisata
  • Lifestyle

    Trending Tags

    • Golden Globes
    • Game of Thrones
    • MotoGP 2017
    • eSports
    • Fashion Week
No Result
View All Result
  • Home
  • Sumbawa
  • Sumbawa Barat
  • Dompu Bima
  • Lombok
  • Nasional
  • Wisata
  • Lifestyle

    Trending Tags

    • Golden Globes
    • Game of Thrones
    • MotoGP 2017
    • eSports
    • Fashion Week
No Result
View All Result
Gaung NTB
No Result
View All Result
Home Sumbawa

Guru SDIT Insan Qur’ani Berjuang Menjaga Hapalan Siswa Saat BDR

redaksi gaungntb by redaksi gaungntb
October 13, 2020
in Sumbawa
0
Guru SDIT Insan Qur’ani Berjuang Menjaga Hapalan Siswa Saat BDR
0
SHARES
52
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Sumbawa Besar, Gaung NTB

Guru SDIT Insan Qur’ani (IQ) Sumbawa selama pandemi Covid 19 perjuangannya luar biasa, mereka tetap berusaha menjaga dan meningkatkan hapalan Al-Qur’an siswa, melaksanakan protokol kesehatan ketat 3M dan upaya pembiasaan menjaga wudhu pada siswanya dalam satu hari penuh, mengajarkan rukyah air sebagai penguat sistem imun untuk kesehatan siswa dan orangtua dengan membaca Al-Fateha sebanyak 7 kali sebelum minum air putih bahkan memiliki buku mitra pegangan orangtua sebagai penilaian harian seperti sholat 5 waktu, mengaji, hapalan, membantu orangtua dan aktivitas belajar yang menyenangkan lainnya dalam rangka menumbuhkan dan menguatkan pendidikan karakter, kecakapan hidup, literasi maupun numerasi.

Sekolah ini memang fokus pada hapalan Al-Qur’an dengan tagline The Best Patner For Parent, targetnya satu tahun satu juz jika 6 tahun maka 6 juz bagi siswanya yang memiliki praktek baik dapat menjadi contoh bagi guru lainnya.

Sebelum pandemi, pembelajaran sudah melaksanakan sistem pembagian kelompok dengan rasio guru mengajar dalam satu kelas ada 6 orang, satu guru memegang siswa binaan sebanyak 5 orang sehingga guru dan siswa SDIT IQ adalah paling siap melaksanakan kebijakan Belajar Dari Rumah (BDR) saat pemerintah melarang pembelajaran tatap muka di sekolah melalui Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Metodenya tentu memindahkan pembelajaran yang sebelumnya sudah dilakukan di sekolah menjadi di rumah. Ketika satu kelas ada 30 siswa maka akan dibagi 5 siswa dalam satu kelompok dibina oleh satu guru jika disekolah lain biasanya rata-rata BDR dipegang oleh satu guru dalam satu kelas dengan 30 siswa maka kunjungan rumah akan terasa melelahkan karena baru selesai sekitar 1 minggu maka disekolah ini pembelajaran selesai dalam sehari.

Guru lakukan BDR daring dan luring dengan kunjungan rumah (home visit) namun terlebih dahulu guru dan siswa menyepakati akan belajar di rumah siapa melalui grup Whatsapp, setelah ditentukan maka esoknya dimulailah pembelajaran dengan jadwal sama layaknya kegiatan belajar di sekolah yaitu pada pukul 08.00 sampai 09.00 Wita hapalan Al-Qur’an selanjutnya pukul 09.00 sampai 10.00 Wita membaca Al-Qur’an (tilawah) kemudian pada pukul 10.00 – 12.00 Wita pembelajaran umum tematik sesuai kurikulum darurat dari Kemendikbud tetapi tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid 19 seperti memakai masker, menjaga jarak, tidak hanya mencuci tangan dengan sabun tetapi pembiasaan menjaga wudhu ketika batal maka wudhu lagi dan menjaga wudhu lebih tinggi tingkat kebersihannya melewati standar WHO serta pembiasaan pola hidup bersih dan sehat.

Akan tetapi pihak sekolah juga memberikan pilihan jika guru ingin full satu hari interaksinya dengan Al-Qur’an tanpa pembelajaran umum saat BDR diperbolehkan karena pemerintah memberikan keistimewaan tanpa harus menuntaskan sesuai standar kurikulum 2013, pada prinsipnya siswa tetap mendapat hak untuk belajar tanpa harus dibebankan dengan tugas yang berat bahkan literasi paling tinggi dan dapat meningkatkan sistem imun adalah baca dan hafal Al-Qur’an namun permasalahan muncul saat siswa tidak datang BDR ke rumah (temannya) yang sudah disepakati, menjadi beban guru untuk mengejar ketertinggalan maka guru akan menelpon orangtua siswa guna setor hapalan.

“Krusial ketika satu hari anak tak hadir belajar kelompok, karena sistemnya satu hari satu baris hapalan, ketika siswa tak datang 2 hari maka 2 baris hilang sehingga beban guru sangat besar bahkan ada yang datang ke rumah siswa bersangkutan, atau via telpon, video call, pesan suara dan lainnya hanya untuk setor hapalan satu baris dalam sehari,” demikian disampaikan pemilik Yayasan Muhammad Nur Jamaluddin, pendiri dan Pembina SDIT Insan Qur’ani Sudirman, SPdI kepada Gaung NTB jum’at (9/10).

Menurutnya, banyak yang mengatakan BDR efisiensi karena mengurangi beban pembiayaan tetapi sebenarnya tidak, karena adanya peningkatan pengeluaran pulsa dan kuota bagi guru sedangkan sekolah ini memiliki total 50 guru, sehingga pembiayaan membengkak dan hapalan anak juga dilakukan pengulangan hapalan setiap hari ketika tidak datang saat home visit menyebabkan hapalan hilang membuat hapalan yang sudah diperjuangkan bertahun-tahun menjadi hilang dalam seminggu.

“Saya belum pernah menemukan sekolah di NTB maupun Indonesia yang memiliki rasio guru SD paling banyak seperti di sekolah kami bahkan dipondok saja tidak sebanyak ini, saya berani melakukannya untuk melahirkan insan Qur’ani penerus estafet bangsa ke depan,” katanya.

Ia menjelaskan, ketika pemerintah mengeluarkan izin simulasi pembelajaran tatap muka dan SDIT IQ tidak mendapatkannya, maka pihak yayasan dan kepala sekolah langsung menemui kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumbawa H Sahril MPd agar bisa mendapatkan izin khusus untuk simulasi pembelajaran tatap muka karena dikhawatirkan hafalan Al-Qur’an anak hilang ketika tidak dilakukan pengulangan setiap harinya, sulit juga evaluasi hapalan dengan online karena pembiayaan pulsa cukup berat untuk 50 guru, syukurnya disetujui oleh Kadis Dikbud.

Lebih jauh, pertimbangan dan persyaratan izin khusus itu pihak sekolah mampu menerapkan protokol kesehatan maksimal yaitu menjaga kebersihan sekolah, menyemprot disenfektan, adanya alat pengukur suhu tubuh, tempat untuk mencuci tangan ada didepan ruang kelas masing-masing, anak tidak boleh saling pinjam peralatan baik peralatan tulis ataupun peralatan makan, tidak ada jam istirahat, guru mengawasi siswa saat makan didalam kelas dan tidak ada saling bersentuhan dengan hanya salam korona serta sistem menjaga jarak dengan pembagian kelompok dalam pembelajaran yakni dipojok samping kanan, kiri depan, belakang sehingga satu guru akan menyampaikan materi pembelajaran dan 5 lainnya mengawasi siswa dan menyimak apa yang disampaikan rekannya tersebut.

“Kami memilih penggabungan tatap muka dengan BDR yaitu satu hari masuk tatap muka dan besok BDR dengan jadwal kelas 1 dan 2 masuk sekolah senin, rabu, jum’at dan kelas 3,4,5 masuk selasa, kamis dan sabtu, kami juga welcome jika pengawas dan tim satgas ingin memantau pelaksanaan simulasi pembelajaran tatap muka di sekolah kami, karena sudah kami jalankan sesuai persyaratan,” jelasnya.

Dengan BDR ini sambungnya, guru dan orangtua belajar saling memahami keterbatasan yang ada dan keduanya semakin kreatif dalam mentransfer ilmu kepada anak.

“Kami juga ada pelatihan kelas parenting kepada orangtua agar mudah memfasilitasi anak dalam belajar dan pelatihan membaca Al-Qur’an bagi orangtua yang belum fasih membaca Al-Qur’an setelah new normal akan kami jalankan lagi sehingga orangtua juga bisa dapat ilmunya dan program ini direspon baik oleh para orangtua bahkan ada pelatihan totok punggung untuk menjaga sistem imun dan herbal alami penangkal Covid 19,” seraya mengucapkan terimakasih kepada guru dan orangtua yang telah bekerjasama dengan baik selama 6 bulan BDR semoga doa kita bersama Covid 19 ini segera berakhir dan anak bisa kembali belajar dengan normal. (Gks)

Previous Post

Pemuda Muhammadiyah Sumbawa Soroti Politisasi Bansos

Next Post

Tim PHP2D Fisipol UNSA Berhasil Perkuat Ekonomi Kreatif Gerabah di Desa Ngeru

redaksi gaungntb

redaksi gaungntb

Next Post
Tim PHP2D Fisipol UNSA Berhasil Perkuat Ekonomi Kreatif Gerabah di Desa Ngeru

Tim PHP2D Fisipol UNSA Berhasil Perkuat Ekonomi Kreatif Gerabah di Desa Ngeru

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Stay Connected test

  • 79 Followers
  • 33k Followers
  • 82.6k Subscribers
  • 22.9k Followers
  • 99 Subscribers
  • Trending
  • Comments
  • Latest

Proses Penyusunan Program Pembelajaran Lembaga PAUD

March 25, 2014

Wisata Hiu Paus Labuhan Jambu, Destinasi Kekinian Pulau Sumbawa

August 20, 2020

Jenis Tanaman Hortikultura Memiliki Nilai Ekonomis Sangat Tinggi

October 16, 2015
Pemuda Muhammadiyah Sumbawa Soroti Politisasi Bansos

Pemuda Muhammadiyah Sumbawa Soroti Politisasi Bansos

October 13, 2020

Wisata Hiu Paus Labuhan Jambu, Destinasi Kekinian Pulau Sumbawa

7

Fakultas Pertanian UNSA Beri Penghargaan pada Dosen Berprestasi

5

Iringan Perahu Mengarak Ziarah Tambora Menuju Gili Tapan

3

JM: Siap Sambut PPS

3
DPRD dan Masyarakat Orong Telu Sepakat Kawal Proyek Jalan Dari Dana Provinsi dan Pusat

DPRD dan Masyarakat Orong Telu Sepakat Kawal Proyek Jalan Dari Dana Provinsi dan Pusat

January 13, 2021
Hearing Dengan Komisi III DPRD Sumbawa, IPPMS Orong Telu Pertanyakan Progres Pengerjaan Jembatan Tempoak Renok

Hearing Dengan Komisi III DPRD Sumbawa, IPPMS Orong Telu Pertanyakan Progres Pengerjaan Jembatan Tempoak Renok

January 13, 2021
Disdik Mataram Memperpanjang Program Belajar dari Rumah

Disdik Mataram Memperpanjang Program Belajar dari Rumah

January 5, 2021
Praktik Baik BDR Pada Anak Tuna Rungu di SDN Hijrah 1 Lape

Jatuh ke Jurang, Seorang Pendaki Asal Surabaya Tewas di Gunung Rinjani

January 5, 2021

Recent News

DPRD dan Masyarakat Orong Telu Sepakat Kawal Proyek Jalan Dari Dana Provinsi dan Pusat

DPRD dan Masyarakat Orong Telu Sepakat Kawal Proyek Jalan Dari Dana Provinsi dan Pusat

January 13, 2021
Hearing Dengan Komisi III DPRD Sumbawa, IPPMS Orong Telu Pertanyakan Progres Pengerjaan Jembatan Tempoak Renok

Hearing Dengan Komisi III DPRD Sumbawa, IPPMS Orong Telu Pertanyakan Progres Pengerjaan Jembatan Tempoak Renok

January 13, 2021
Disdik Mataram Memperpanjang Program Belajar dari Rumah

Disdik Mataram Memperpanjang Program Belajar dari Rumah

January 5, 2021
Praktik Baik BDR Pada Anak Tuna Rungu di SDN Hijrah 1 Lape

Jatuh ke Jurang, Seorang Pendaki Asal Surabaya Tewas di Gunung Rinjani

January 5, 2021

Gaung NTB

GaungNTB - Jangan Gentar Berkata Benar

Follow Us

Browse by Category

  • Budaya
  • Dompu Bima
  • Edukasi
  • Ekonomi Bisnis
  • Jakarta
  • Kesehatan,
  • Kriminal
  • Lombok
  • Mataram
  • Nasional
  • Olahraga
  • Opini
  • Pariwara
  • Pemerintahan
  • Polhukam
  • Sumbawa
  • Sumbawa Barat
  • Uncategorized
  • Wisata

Recent News

DPRD dan Masyarakat Orong Telu Sepakat Kawal Proyek Jalan Dari Dana Provinsi dan Pusat

DPRD dan Masyarakat Orong Telu Sepakat Kawal Proyek Jalan Dari Dana Provinsi dan Pusat

January 13, 2021
Hearing Dengan Komisi III DPRD Sumbawa, IPPMS Orong Telu Pertanyakan Progres Pengerjaan Jembatan Tempoak Renok

Hearing Dengan Komisi III DPRD Sumbawa, IPPMS Orong Telu Pertanyakan Progres Pengerjaan Jembatan Tempoak Renok

January 13, 2021
  • Pengelola
  • Pedoman Pemberitaan
  • Advertise

© 2020 GaungNTB - Jangan Gentar Berkata Benar GaungNTB.

No Result
View All Result

© 2020 GaungNTB - Jangan Gentar Berkata Benar GaungNTB.